Ini Pemicu Terjadinya Badai Sitokin yang Memperburuk Kondisi Pasien Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Agustus 2021 14:05 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah badai sitokin menjadi pembicaraan dan judul banyak berita setelah Deddy Corbuzier mengaku terserang badai sitokin ketika terkena Covid-19. Ia bahkan mengaku nyaris tak terselamatkan.

Sempat pamit dari publik dan menyatakan undur diri dari podcast dan media sosial, belakangan Deddy Corbuzier muncul kembali di podcast Close The Door dengan pengakuan mengejutkan bahwa ia sakit dan terserang Covid-19. Bahkan ia sempat dalam kondisi yang kritis dan belakangan dikenal dengan nama badai sitokin.

Lalu apa itu badai sitokin yang menyeret orang dalam kondisi yang kritis?

Sitokin merupakan protein inflamasi imun dalam tubuh yang berfungsi menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker. Sitokin menjadi berbahaya apabila jumlah yang dihasilkan terlalu banyak atau dikenal sebagai badai sitokin. Dikutip dari laman Krakatau Medika, badai sitokin merupakan terjadinya Sindrom Respons Inflamasi Sistemik (SIRS) yang dipicu oleh faktor seperti virus dan infeksi lain.

Jika virus yang masuk ke tubuh merupakan virus baru dan berpatogen tinggi sehingga tubuh belum memiliki mekanisme antibodi terhadapnya, produksi sitokin menjadi tidak terkendali. Selain infeksi, badai sitokin dapat dipicu oleh alasan lain, seperti sindrom genetik, penyakit autoimun, atau efek samping perawatan medis.

Advertising
Advertising

Banyak orang yang mengalami COVID-19 tidak mengalami badai sitokin. Meskipun demikian, ada beberapa orang dengan gen spesifik yang lebih rentan terhadap badai sitokin ini. “Faktor lain selain parahnya COVID-19 dapat berpengaruh pada terjadinya produksi sitokin berlebih,” tulis seorang penulis lepas yang membahas mengenai medis dan kesehatan, Ruth Jessen Hickman, dikutip Tempo dari laman Verywell Health, Kamis, 23 April 2020.

Beberapa penelitian menyebutkan, korelasi antara badai sitokin yang terjadi akibat COVID-19 dengan luka pada paru-paru, kegagalan multiorgan, dan prognosis yang tidak menguntungkan dari kondisi COVID-19 yang parah.

Menurut laman Verywell Health, gejala yang ditunjukkan pasien badai sitokin antara lain:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan persendian
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Ruam
  • Diare
  • Tekanan darah rendah
  • Pernafasan dan detak jantung yang cepat
  • Kejang-kejang
  • Kebingungan dan halusinasi
  • Kesulitan dalam mengkoordinasi pergerakan tubuh

Jika pasien mengalami gejala yang parah seperti kesulitan dalam bernafas, kondisi ini perlu ditangani. Perawatan yang dapat diberikan berupa pemantauan terhadap tanda-tanda vital, pemasangan ventilator, pemberian cairan secara intravena, hemodialisis, dan manajemen elektrolit. Antibiotik dapat bermanfaat jika infeksi disebabkan oleh bakteri. Saat ini, ilmuwan masih meneliti mengenai penanganan badai sitokin akibat COVID-19.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Memahami Badai Sitokin seperti yang Dialami Deddy Corbuzier

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya