Bagaimana Cara Menjadi Dokter Spesialis? Harus Melewati 5 Tahapan ini

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Agustus 2021 19:09 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Profesi dokter selalu jadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa manusia, apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Diketahui, bahwasannya profesi dokter dibagi ke dalam berbagai spesialis keahlian, seperti dokter spesialis gigi, kandungan, tulang, sampai organ dalam. Namun, tahukah Anda, untuk meraih profesi dokter spesialis, seseorang harus melewati lima tahapan berikut ini?

Melansir BIC pada situs bic.id, untuk meraih profesi dokter spesialis, setidaknya harus mengikuti lima tahapan, meliputi:

1. Menamatkan Starata 1 Kedokteran

Program studi sarjana kedokteran umumnya memiliki beban studi kumulatif sebesar 144 SKS (Sistem Kredit Semester) yang membutuhkan waktu selama 7 sampai 14 semester atau 3.5 sampai 7 tahun untuk menyelesaikannya. Hal ini tergantung dengan kemampuan dan kedisiplinan mahasiswa.

Usai meraih gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked, harus dilanjutkan dengan mengambil gelar profesi atau dr., dengan mengikuti jenjang co-aas atau co-asisten atau dokter muda.

Secara umum, tahapan mendapat gelar S.Ked dan dr. dapat dirincikan menjadi tiga tahap, tahap 1 dan 2 didapat saat mejalani pendidikan S.Ked dan tahap 3 saat mengikuti pendidikan profesi atau dr. Berikut rinciannya:

Tahap 1: General Education, biasanya terdapat di semester 1, di mana mahasiswa diajarkan tentang pencapaian keterampilan dan sikap dasar pendidikan dokter.

Tahap 2: Medical Sciences, dipelajari pada semester 2 sampai 7, disebut juga masa preklinik, biasanya masa preklinik dibagi menjadi sekitar 21 blok.

Tahap 3: Tahap klinik (co-ass), tahap ini ditempuh selama minimum 3 semester. Pada tahap ini dokter muda akan menuntut ilmu dan ditempatkan di lahan praktik seperti di rumah sakit.

2. Meraih Gelar Profesi Kedokteran (dr.)

Memasuki tahap klinik, co-ass atau dokter muda akan menjalani bagian-bagian atau stase-stase di rumah sakit yang berbeda-beda, seperti stase penyakit dalam, stase kebidanan, stase bedah, stase THT, dan lain sebagainya.

Jika co-ass berhasil menyelesaikan tahap klinik, maka ia akan diwisuda lagi dan dinyatakan berhak mendapat gelar Dokter (dr). Namun, tahapannya tak berhenti sampai di sini, usai mendapat gelar dr., para dokter harus mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (SKD).

Setelah mendapat SKD, dokter muda harus mengikuti program internship terlebih dahulu selama 1 tahun, dan mendapatkan bayaran atas jasanya. Usai berhasil melalui masa intership, dokter muda mendapat hak untuk mengajukan surat izin praktik secara mandiri atau melamar pekerjaan di instansi lain sesuai minat.

3. Dokter Spesialis 1

Apabila ingin menjadi dokter spesialis, setelah menamatkan S.Ked dan dr., seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca sarjana (spesialisasi). Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS, yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum menjadi dokter spesialis tertentu.

4. Sub Spesialis atau Konsultan (spesialis 2)

Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan jenjang ini disebut sub-spesialis (Sp 2) atau yang biasa dikenal Konsultan (K). Gelar Konsultan (K) ditambahkan di belakang gelar Spesialis (Sp), dengan syarat menempuh pendidikan Konsultan (K) selama 4 sampai 6 semester.

5. S2 Kedokteran (Magister)

S2 kedokteran atau pasca sarjana kedokteran mempunyai gelar Magister (M). S2 kedokteran dapat ditempuh jika seorang dokter telah meraih gelar (dr.). Lama pendidikan untuk S2 kedokteran sekitar 4 sampai 5 semester, namun gelar Magister bukanlah gelar atau jenjang profesi melainkan gelar atau jenjang akademik.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Sarankan Masker Dobel, Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Proteksi Naik 90 Persen

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

8 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

12 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

12 hari lalu

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

Teknologi AI berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di luar ancamannya, berikut beberapa profesi menjanjikan di bidang pengembangan AI.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

13 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

17 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

18 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya