Punya Gejala yang Sama, Bisakah Vaksin Flu Menggantikan Vaksin Covid-19?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 28 Agustus 2021 11:35 WIB

Petugas medis menyuntikan vaksin pada seorang ibu hamil saat vaksinasi COVID-19 di SDN 04 Pagi di Kembangan, Jakarta Barat, 27 Agustus 2021. Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Anda masih ingat dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan penyakit Covid-19 tak ubahnya seperti flu yang secara musiman kerap kita alami?

penyakit ini sama dengan kit flu, kalau kita tenang ini sama dengan flu biasa, beli obat selesai.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Mahfud Ajak Warga Tenang Hadapi Covid-19: Anggap Saja Flu Biasa", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20210726/15/1421844/mahfud-ajak-warga-tenang-hadapi-covid-19-anggap-saja-flu-biasa.
Author: Mutiara Nabila
Editor : Fitri Sartina Dewi

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

"Penyakit ini sama dengan flu biasa, beli obat selesai," ujarnya pada Juli 2021 lalu.

Sekilas, gejala terinfeksi virus Covid-19 memang tak ubahnya seperti kita kena flu. Seperti demam, meriang batuk dan lain sebaigainya. Karena itulah, tak sedikit ada anggapan bahwa vaksin flu juga bisa mencegah terinfeksi Covid-19

Ada sebagian yang memilih vaksin flu atau influenza untuk mencegah atau setidaknya menekan dampak Covid-19. Tentu, vaksin influenza tetap bermanfaat dan memang sudah diakui secara medis. Tapi apakah vaksin flu bisa mencegah Covid-19?

Dalam unggahannya dokter Adam Prabata @adamprabata, dokter umum yang sedang menyelesaikan studinya di Universitas Kobe, anggapan bahwa vaksin flu bisa mencegah vaksin Covid-19 karena orang yang menerima vaksin influenza dan terkena Covid-19 risiko kematian, masuk icu dan alat bantu pernafasan lebih rendah.

Advertising
Advertising

Demikian pula dengan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine PCV atau pneumonia. Meskipun tidak dapat dibuktikan secara gamblang dapat mencegah Covid-19, orang yang telah menerima vaksin PCV berisiko lebih rendah untuk didiagnosis Covid-19. Juga risiko rawat inap dan kematian lebih rendah.

Disebutkan oleh Novrina W. Resti, dokter di poliklinik Itjen Kemendikbud bahwa vaksin PCV dan influenza tipe B tidak memberikan proteksi terhadap virus corona, terlebih untuk jenis terbaru. “Virusni adalah jenis yang sangat baru dan berbeda dengan virus yang ada sebelumnya,” ungkapnya dalam itjen.kemendikbud.go.id.

Dari penjelasan Adam yang mengutip GAVI, aliansi vaksin dunia belum ada hasil uji klinis vaksin influenza dan PCV terhadap Covid-19. Meski penelitian epidemiolog telah menguji kemampuan kedua vaksin tersebut.

Mengutip dari laman Rumah Sakit Permata Keluarga Husada rspermata.co.id beberapa gejala flu dan Covid-19 ada yang sama, sehingga sulit untuk membedakan.

Meski Flu dan Covid -19 memiliki banyak kemiripan, terdapat beberapa hal yang bisa membedakan keduanya. Covid-19 disebut lebih mudah menular dibandingkan flu dan bisa menyebabkan penyakit yang serius pada sejumlah orang.

Berbeda dengan flu, Covid-19 memerlukan waktu yang lebih lama untuk menunjukkan gejala. Hal ini terjadi karena masa inkubasi Covid-19 lebih lama dibandingkan flu.

Pada artikel yang dikurasi oleh dokter Ulfah Nur Lathiifah itu ditegaskan bahwa vaksin flu tidak bisa menggantikan vaksin Covid-19. Virus influenza punya karakteristik berbeda dengan virus Corona.

Meskipun tidak efektif untuk melawan Covid-19, Novrina menyebut bahwa vaksin PCV dapat mencegah penyakit pneumokokus, seperti penyakit radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Di mana penyakit ini dapat berisiko tinggi saat terjangkit Covid-19 dan pada lansia, anak-anak, dan yang mengalami penurunan imun lain.

Vaksin PCV ini berikan 3 kali dosis dan sekali untuk dosis boosting dengan dua tahapan. Pertama menggunakan jenis konjugasi dan yang kedua menggunakan jenis polisakarida. Vaksin yang ditujukan untuk bakteri streptokokus pneumoniae, yang dapat menyerang manusia pada rentang usia 5-50 tahun.

TATA FERLIANA

Baca juga: Ahli Imunologi Unair Ungkap Kemungkinan Vaksin Ulangan untuk Hadapi Varian Baru

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

9 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

21 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya