Mitos Seputar Minum Air Dingin, Bagaimana Faktanya?

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 28 Agustus 2021 20:20 WIB

Ilustrasi segelas air es. Freepik.com/Master1305

TEMPO.CO, Jakarta - Minum air dingin sering diklaim buruk untuk pencernaan dan dapat menyebabkan penumpukan lendir. Ada juga yang mengklaim air dingin bisa membakar lebih banyak kalori dan membantu kinerja olahraga.

Ragam manfaat dan mitos air dingin jadi saling bertabrakan sehingga menimbulkan kekeliruan dan juga teori. Namun, satu fakta yang wajib diketahui adalah air dingin baik untuk membantu hidrasi. Dilansir dari eatthis, minum air pada suhu berapa pun akan membantu tubuh terhidrasi. Namun, minum air dingin telah terbukti secara khusus membantu rehidrasi lebih dari suhu lain.

Sebuah studi dari International Journal of Clinical and Experimental Medicine meninjau enam atlet putra yang mengonsumsi air pada suhu berbeda menemukan minum air pada suhu 16 derajat Celcius dengan asupan air yang lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit keringat dibandingkan yang lain. Studi menyimpulkan air dingin dapat menjadi suhu tertinggi untuk tujuan rehidrasi, terutama bagi para atlet saat berolahraga di cuaca panas.

Selain meminumnya, air dingin juga terbukti membantu atlet dalam pemulihan latihan. Human Kinetics Journal menemukan mandi air dingin 10-20 menit setelah berolahraga dapat membantu status hidrasi. Kemudian, menurut European Journal of Applied Physiology, mandi air dingin 10 menit telah terbukti membantu pemulihan otot bagi para atlet juga. Bahkan, dengan begitu banyak manfaat minum air dingin, ada beberapa yang mengklaim air dingin sebenarnya tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Dalam praktek pengobatan ayurveda dinyatakan minum air es sebenarnya buruk untuk pencernaan secara keseluruhan. Klaim khusus ini menyatakan minum air dingin dapat menyempitkan pembuluh darah, mengakibatkan ketidakmampuan tubuh menyerap nutrisi, vitamin tertentu, dan makanan.

Advertising
Advertising

Sebuah studi di Farmakologi Umum pada 1983 melihat bagaimana air dingin mempengaruhi dinding pembuluh darah dan mengevaluasi aliran darah dan suhu tubuh anjing. Meskipun benar cuaca dingin dapat mempengaruhi sistem peredaran darah, penelitian ini tidak secara khusus berfokus pada bagaimana minum air es secara langsung dapat mempengaruhi pembuluh darah. Secara keseluruhan, sementara pembuluh darah berperan penting dalam pencernaan, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk mendukung klaim minum air dingin dapat memperlambat laju pencernaan tubuh.

Kesalahpahaman lain tentang minum air es adalah mitos menyebabkan penumpukan lendir. Studi 1978 dari CHEST Journal yang mengukur kecepatan lendir hidung dan hambatan aliran udara hidung menemukan cairan panas lebih unggul daripada dingin dalam mengelola cairan hidung. Kini, penelitian khusus itu hanya diarsipkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional dan tidak lagi tersedia untuk ditinjau melalui CHEST Journal online.

Terakhir, ada klaim minum air dingin bisa membuat lebih lapar. Klaim itu berasal dari penelitian 2005 dari Universitas Florida. Studi tersebut membandingkan perbedaan nafsu makan saat berolahraga dengan air dingin dan air hangat. Penelitian itu menyimpulkan mereka yang berolahraga di air dingin mungkin memiliki asupan energi berlebihan setelah berolahraga yang bisa membuat lebih lapar dan menyebabkan makan lebih banyak. Namun, itu tetap tidak menyimpulkan minum air dingin dapat meningkatkan nafsu makan.

Baca juga: Terapi Air Dingin dan Khasiatnya bagi Kesehatan

Berita terkait

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

1 hari lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

10 hari lalu

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

Penderita Fibrilasi Atrium, gangguan irama jantung, memiliki peningkatan risiko stroke 500 persen dan peningkatan risiko gagal jantung 300 persen.

Baca Selengkapnya

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

39 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

46 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

Dokter Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan Cairan saat Puasa Ramadan

54 hari lalu

Dokter Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan Cairan saat Puasa Ramadan

Kecukupan cairan dalam tubuh itu menjadi prioritas utama untuk dipenuhi kebutuhannya saat puasa Ramadan agar tidak dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

57 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Saran Urolog agar Kesehatan Ginjal Terjaga

59 hari lalu

Saran Urolog agar Kesehatan Ginjal Terjaga

Spesialis urologi memberi tips menjaga kesehatan ginjal. Berikut yang peru dilakukan.

Baca Selengkapnya

Banyak Petugas KPPS Alami Kelelahan, Bagaimana Kembalikan Energi?

19 Februari 2024

Banyak Petugas KPPS Alami Kelelahan, Bagaimana Kembalikan Energi?

Kelelahan kronis akan memberikan dampak kesehatan. Berikut adalah beberapa cara untuk atasi kelelahan seperti yang dialami banyak petugas KPPS.

Baca Selengkapnya

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.

Baca Selengkapnya

Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

6 Februari 2024

Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

Raja Charles III didiagnosis kanker dan tengah menjalani pengobatan. Jenis kankernya tak disebut namun tak ada salahnya memahami mitos kanker prostat.

Baca Selengkapnya