TEMPO.CO, Jakarta - Krisdayanti mengingatkan putrinya, Aurel Hermansyah yang tengah hamil muda untuk menjaga waktu istirahat dan menjaga pola tidur agar tak terlalu larut. "Makanya saya selalu ingatin waktunya istirahat, jam 11 biasanya sudah waktunya tidur," kata KD di kanal akun YouTube KH Infotainment, Ahad 29 Agustus 2021/

Bukan hanya pola makan, pola tidur ibu hamil juga harus jadi perhatian. Pasalnya kualitas tidur ibu hamil ternyata dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika kurang waktu tidur atau kualitas tidur yang buruk akan berdampak mengurangi jumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan tubuh ibu hamil. Hal inilah yang memicu masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.

Bukan hanya berefek pada kesehatan ibu dan janin, pola tidur juga dapat memengaruhi proses persalinan nanatinya. Dilansir dari laman Familydoctor.org, dampak kurang tidur selama kehamilan dapat memicu sejumlah komplikasi, termasuk preeklamsia, yakni kondisi serius yang mempengaruhi tekanan darah dan ginjal. Selain itu, kondisi ini bisa mengakibatkan kelahiran prematur.

Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil terutama progesteron ekstra pada awalnya dapat menurunkan tekanan darah dan gula darah, sehingga ibu hamil selalu merasa lelah. Selanjutnya berefek pada kelelahan fisik semata-mata yang berasal dari pertumbuhan bayi dan stres yang ditimbulkan pada tubuh. Sehingga kelelahan tersebut berhubungan langsung dengan ketidakmampuan ibu hamil untuk tidur nyenyak.

Faktanya, wanita yang sedang hamil membutuhkan 8 sampai 10 jam setiap malamnya. Selain itu, ibu hamil juga harus rutin tidur di siang hari, menurut National Institutes of Health.

Supaya kualitas pola tidur baik, posisi tidur yang cocok untuk ibu hamil adalah miring ke kiri. Posisi ini dapat meningkatkan aliran darah juga aliran nutrisi ke bayi. Kemudian lutut ditekuk dengan bantal di antara lutut. Kemudian selipkan bantal di bawah perut.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Cara Menentukan Pola Tidur Malam yang Tepat