Sputnik V Mendarat di Indonesia, Seberapa Kuat Vaksin Rusia ini Hadapi Covid-19?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Agustus 2021 16:20 WIB

Seorang spesialis memegang botol berisi Gam-COVID-Vac atau juga dikenal sebagai Sputnik-V, yang merupakan vaksin virus Covid-19 di fasilitas produksi perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia 4 Desember 2020. Pemerintah menjadikan guru dan dokter prioritas utama untuk mendapatkan vaksin Sputnik V yang menjadi andalan Rusia. REUTERS/Anton Vaganov

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Sputnik-V buatan Rusia. Informasi tersebut disampaikan melalui siaran pers yang tayang di laman pom.go.id pada Rabu, 25 Agustus 2021 lalu.

Seperti halnya proses pemberian EUA pada vaksin Covid-19 sebelumnya, pemberian EUA untuk Vaksin Covid-19 Sputnik-V juga telah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization atau ITAGI. Apa sebenarnya vaksin Sputnik-V, bagaimana pengaplikasiannya dan berapa tingkat efikasinya?

Dilansir dari akun Instagram @indonesiabaik.id milik Kominfo, disebutkan bahwa vaksin ini dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microblology di Russia menggunakan platform Non-Replicating Viral Victor (Ad26-5 dan Ad5-5). Didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA sekaligus bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin tersebut di Indonesia.

Vaksin Sputnik-V ini digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 untuk orang berusia 18 tahun ke atas, yang diberikan secara injeksi intramuscular atau IM dengan dosis 0,5 mililiter untuk 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu. Vaksin ini termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu minus 20 derajat Celsius hingga kurang lebih 2 derajat Celsius.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Melansir dari laman pom.go.id, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, mengatakan penilaian terhadap data mutu Sputnik-V juga telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional. Sementara itu, berdasarkan hasil kajian mengenai keamanannya, efek samping dari penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.

Hasil tersebut dilaporkan pada uji klinik Vaksin Covid-19 Sputnik-V, dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama. Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, rasa tidak nyaman, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.

“Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen, dengan rentang confidence interval 85,6 perse hingga 95,2 persen,” kata Penny.

Sejak Januari 2021, Badan POM telah menerbitkan EUA terhadap 6 jenis vaksin untuk penanganan pandemi Covid-19, yaitu Sinovac (CoronaVac), Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca Covid-19 Vaccine, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer), dan terakhir yaitu Vaksin Covid-19 Sputnik-V.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Dua Guru Besar UI Bicara Rencana Produksi Vaksin Sputnik V dan Kontroversinya

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

7 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya