Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 7 September 2021 17:10 WIB

Mengenal Jantung Koroner

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5 persen. Artinya, 15 dari 1.000 orang Indonesia memiliki masalah jantung. Salah satu penyakit jantung yang diderita adalah penyakit jantung koroner (PJK).

Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah. Kekurangan darah disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Kekurangan pasokan darah akibat penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang kerap disebut angina. Kondisi ini biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stres. Bila darah tidak dapat mengalir sama sekali, penderita dapat mengalami serangan jantung yang dapat berakibat fatal.

Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tingkat kolesterol yang tinggi dalam tubuh. Lemak jenuh (low-density lipoprotein) yang mengendap pada dinding arteri dapat menyumbat aliran darah. Kolesterol sebagian diproduksi oleh liver dan sebagian lainnya diperoleh dari makanan.

Kedua, tekanan darah tinggi atau hipertensi. Menurut laman Dinas Kesehatan Kulon Progo, tekanan darah yang tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal.

Advertising
Advertising

Ketiga, trombosis atau gumpalan darah pada arteri atau vena. Jika trombosis terjadi pada pembuluh darah arteri koroner, penderitanya berisiko terkena penyakit jantung koroner. Merokok dapat meningkatkan risiko berkembangnya trombosis. Penyebab selain ketiga faktor ini meliputi diabetes mellitus, penuaan, obesitas, hingga keturunan.

Selain angina, gejala yang lazim terjadi terhadap penderita penyakit jantung koroner antara lain rasa lemas, mual, keringat dingin, nyeri pada lengan atau pundak, dan nafas pendek. Seiring berjalannya waktu, arteri yang tersumbat dapat melemahkan otot jantung dan mengakibatkan gagal jantung akibat gagal memompa darah dengan baik.

Dikutip dari laman Primaya Hospital, terapi atau cara mengatasi penyakit yang dapat dilakukan oleh pasien jantung koroner adalah dengan cara SEHAT: Seimbangkan diet, Enyahkan rokok, Hadapi stres, Atasi hipertensi, dan Teratur berolahraga.

Konsumsi obat-obatan dan prosedur lain akan direkomendasikan oleh dokter jika kondisinya tidak kunjung membaik. Contoh prosedur yang dapat dilakukan adalah angioplasti, operasi bypass, dan enhanced external counterpulsation.

Namun, program terpenting yang dapat dijalani pasien penyakit jantung adalah rehabilitasi jantung. Program ini dapat mencegah terjadinya masalah jantung lain dan dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis. "Rehabilitasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien," tulis Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Primaya Hospital Makassar, dr. Darwin Maulana, dikutip Tempo dari laman Primaya Hospital.

DINA OKTAFERIA

Baca juga:
Gejala Serangan Jantung Selain Nyeri Dada

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

7 jam lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

3 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya