Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Serangan Jantung Selain Nyeri Dada

Reporter

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat. Kejadian itu sendiri tiba-tiba tetapi prosenya bertahap. Gejala serangan jantung sebagian besar berasal dari dada. Tetapi tanda-tanda juga dapat muncul di bagian lain tubuh.

Penyakit jantung koroner (PJK), penyebab utama serangan jantung, adalah suatu kondisi di mana arteri koroner atau pembuluh darah utama yang memasok jantung dengan darah tersumbat oleh endapan kolesterol. Kebanyakan orang mengaitkan serangan jantung dengan nyeri dada, tetapi ada gejala yang kurang umum diwaspadai.

Menurut British Heart Foundation (BHF), satu tanda peringatan yang kurang diketahui adalah batuk atau mengi yang berlebihan karena penumpukan cairan di paru-paru. Gejala lain yang kurang umum adalah rasa cemas yang luar biasa, mirip dengan serangan panik). Sebagaimana dijelaskan oleh BHF, nyeri dada atau ketidaknyamanan yang tiba-tiba terjadi dan tidak hilang adalah indikator utama.

"Mungkin terasa seperti tekanan, remasan, atau berat di dada," dikutip dari Express.co.uk.

Rasa sakit itu juga bisa menjalar ke lengan kiri atau kanan atau menyebar ke leher, rahang, punggung, atau perut. Penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang mengalami nyeri dada yang parah. Ini khususnya terjadi pada banyak wanita.

"Rasa sakitnya sering ringan dan disalahartikan sebagai gangguan pencernaan," jelas situs kesehatan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktanya, itu adalah kombinasi dari gejala yang penting dalam menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung dan bukan keparahan nyeri dada.

Bagaimana mencegah serangan jantung? Membuat keputusan gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat, seimbang, dan berolahraga secara teratur adalah cara pasti untuk mengurangi risiko serangan jantung. Ada juga faktor risiko yang kurang diketahui untuk diperhatikan.

Penelitian menunjukkan terlalu banyak atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko. Sebuah studi dalam Journal of American College of Cardiology menemukan di antara orang berusia 40-69 tahun, yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 20 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung pertama dibandingkan dengan yang tidur enam hingga 9 jam. Namun, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko 34 persen lebih tinggi.

Harvard Health menjelaskan, "Stres kronis dapat meningkatkan peradangan di tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan menurunkan kolesterol HDL yang baik." Kolesterol HDL menurunkan risiko penyakit jantung.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

3 hari lalu

Kolesterol tinggi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

Orang yang memiliki kolesterol tinggi, dalam laman veywellhealth memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

4 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

5 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

5 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

Penyakit Kawasaki tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi pelebaran pembuluh darah arteri koroner. Cek dampaknya.


5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghalangi aliran darah ke organ dan jaringan


Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

5 hari lalu

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI
Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Kementerian Kesehatan Israel dicecar terkait data kematian akibat Covid-19 di kalangan anak muda dan kaitannya dengan serangan jantung.


Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

Penelitian menyebut wanita dengan siklus menstruasi atau durasi siklus yang relatif lebih pendek lebih rentan terkena penyakit jantung.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

7 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

8 hari lalu

Ilustrasi apel. Foto: Unsplash.com/James Yarema
Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

Sering merasa lelah, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan kehilangan kekuatan adalah tanda umum kelemahan. Makan apel untuk mengatasinya.