Mengenal Vaksin Johnson & Johnson dan CanSino yang Dapat Izin EUA BPOM

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 9 September 2021 16:57 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat, dan Minuman (BPOM) akhirnya merilis izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) kepada dua produk vaksin, yakni Vaksin Johnson & Johnson dan CanSino.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito, menyatakan penerbitan EUA dilakukan bersama Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) setelah melalui penilaian terhadap data mutu vaksin menggunakan pedoman internasional yang berlaku.

”BPOM resmi menerbitkan EUA untuk produk vaksin COVID-19 terbaru, yakni Vaksin Johnson & Johnson dan Vaksin CanSino,” Ujar Penny dilansir dari Tempo.co pada 7 September 2021.

Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), Vaksin Johnson & Johnson atau yang juga dikenal dengan Vaksin Janssen Ad26.CoV2 memiliki tingkat kemanjuran terhadap infeksi SARS CoV-2 gejala sedang dan berat mencapai 66,9 persen dengan subjek orang berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini telah melalui peninjauan oleh European Medicines Agency (EMA) dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Vaksin J&J ini dikembangkan di Leiden, Belanda.

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman ema.europa.eu, vaksin COVID-19 Janssen bekerja dengan mempersiapkan tubuh untuk menciptakan antinbodi terhadap COVID-19 melalui virus adenovirus yang telah dimodifikasi. Secara sederhana, proses bekerjanya yaitu dengan mendorong gen dalam tubuh menciptakan protein terhadap virus SARS-Cov-2, penyebab COVID-19.

Efeknya, tubuh untuk menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel T (sel darah putih) sebagai pertahanan tubuh melawan virus COVID-19. Pengguna vaksin ini tidak perlu khawatir mengenai virus adenovirus ini, sebab sifat virus ini tidak menyebabkan penyakit dan tidak mampu bereproduksi.

Sementara vaksin Convidecia (Ad5-nCoV) merupakan vaksin produksi CanSino di China. Vaksin ini memiliki tingkat efektifitas untuk melindungi tubuh dari gejala COVID-19 sebesar 63,3 persen. Kemudian, kemampuan perlindungan atas COVID-19 gejala berat mencapai 90.1 persen.

Dikutip dari laman precisionvaccasination.com, vaksin ini diklaim sebagai vaksin vektor virus rekombinasi baru dengan menggunakan virus adenovirus tipe 5.

Secara sederhana, jenis vaksin ini bekerja dengan mengirimkan materi genetik untuk menghasilkan protein lonjakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2. Kemudian sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibody yang akan mengenali protein lonjakan tersebut dan melawan virus corona.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson yang Cukup Sekali

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

8 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

8 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

12 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

15 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya