Pria Gunakan Alat Kontrasepsi Gairah Seksual Bisa Ambyar?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 September 2021 06:50 WIB

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Meski alat kontrasepsi pengendali kehamilan lebih banyak digunakan dan ditujukan kepada wanita, ternyata ada beberapa jenis kontrasepsi yang bisa diterapkan pada pria. Apa saja?

Melansir artikel medis Healthline di situsnya healthline.com, setidaknya ada tiga jenis kontrasepsi yang umum diterapkan pada pria, berikut di antaranya:

1. Kondom

Kondom merupakan jenis alat kontrasepsi yang umum digunakan pria saat berhubungan seksual. Benda ini ditempatkan pada penis pria yang sedang ereksi, dan dikenakan selama melakukan senggama. Kondom bekerja dengan menghentikan air mani memasuki saluran vagina, sehingga sel telur tidak dapat dibuahi.

Biasanya, kondom terbuat dari lateks atau poliuretan, namun dapat juga terbuat dari membran domba yang disebut kulit domba. Kondom memiliki berbagai ukuran dan tekstur. Beberapa perlu dilumasi dahulu sebelum digunakan, supaya penetrasi lebih mudah dan mengurangi gesekan yang dapat menyebabkan kondom robek. Lainnya dilapisi dengan spermisida untuk perlindungan tambahan terhadap kehamilan.

Advertising
Advertising

Selain bermanfaat mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga dapat melindungi penggunanya dari infeksi penyakit seksual menular (IMS), seperti HIV, klamidia, gonore, dan sifilis.

2. Vasektomi Konvensional

Vasektomi, juga dikenal sebagai sterilisasi pria, adalah prosedur bedah yang dirancang untuk menjadi alat kontrasepsi permanen bagi pria.

Selama vasektomi, ahli bedah akan membagi dan menutup ujung tabung yang mengangkut sperma (vas deferens) untuk menghentikan sperma memasuki cairan mani. Sehingga ejakulasi pria tidak akan bisa membuahi pasangan wanitanya.

Vasektomi konvensional ini lebih dari 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan, dan tidak mengurangi gairah seks dan kemampuan ereksi atau orgasme.

3. Vasektomi Tanpa Pisau Bedah

Seperti vasektomi konvensional, vasektomi tanpa pisau adalah bentuk permanen dari alat kontrasepsi pria. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang sama untuk mencegah kehamilan, dan dilakukan sebagai prosedur rawat jalan tanpa anestesi umum.

Vasektomi tanpa pisau bedah dilakukan dengan cara mematikan skrotum menggunakan anestesi lokal. Dokter akan menggunakan forsep runcing yang tajam untuk membuat lubang kecil di setiap sisi skrotum dan menarik vas deferens keluar melalui setiap lubang dan memotongnya, kemudian dokter akan menutup ujungnya.

Sama seperti vasektomi konvensional, vasektomi tanpa bedah juga lebih dari 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan, menghilangkan ketergantungan pada bentuk alat kontrasepsi lain, tidak mengubah produksi testosteron, dan tidak mengurangi gairah seks serta kemampuan ereksi atau orgasme.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 8 Alat Kontrasepsi untuk Wanita, Plus Minus Pemakaiannya

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

6 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

7 hari lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sigma Male?

7 hari lalu

Apa Itu Sigma Male?

Sigma male adalah pria yang memiliki kepribadian memilih untuk menjalani kehidupannya di luar struktur tatanan dominasi sosial masyarakat.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

7 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

16 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

17 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

22 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

26 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya