Plus Minus Hand Sanitizer Bentuk Gel dan Cair, Pilih Mana?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 September 2021 16:45 WIB

Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pandemi Covid-19, penjualan hand sanitizer meningkat drastis dan membuat produk tersebut laku di pasaran—terutama di awal pandemi. Benda ini digunakan apabila sedang bersentuhan dengan orang lain atau memegang benda yang diragukan kesterilannya.

Untuk hand sanitizer memiliki 2 jenis yang sering dijumpai di pasaran. Pertama, hand sanitaizer spray atau liquid. Seperti namanya, hand sanitizer jenis ini berbentuk cair dan cenderung seperti air. Jenis ini mampu membersihkan kuman lebih cepat dibandingkan dengan jenis gel. Selain itu, Disinfektan jenis ini diketahui mampu bekerja dalam waktu kurang dari 15 detik. Keunggulan lainnya dari jenis hand sanitizer ini mudah kering ketika disemprotkan ke tangan atau permukaan benda lainnya.

Selanjutnya, hand sanitizer yang juga banyak digunakan yaitu yang memiliki tekstur seperti gel. Jika hand sanitizer lebih mudah kering, jenis ini memiliki waktu lebih lama untuk kering di kulit dibandingkan jenis cair. Namun hand sanitizer yang berbentuk gel ini sangat baik untuk menjaga kebersihkan tangan. Hal tersebut dikarenakan kemampuannya yang menyerap lama, membuat tangan lebih lama terlindungi.

Bentuk-bentuk yang berbeda ini dibuat larena memiliki bahan-bahan baku yang berbeda. Berdasarkan kanal resmi produsen hand sanitizer, Fortified menjelaskan bahwa banyak produsen yang membuat produk ini dengan bahan dasar seperti paraben. Paraben merupakan zat kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan farmasi. Tujuan dari penambahannya adalah untuk membantu mencegah timbulnya jamur dan bakteri serta menjaga kualitas produk.

Namun, tidak sedikit hand sanitizer yang dibuat dengan bahan dasar gliserin yang berasal dari sumber tumbuhan alami. Manfaat utama senyawa ini adalah sebagai pelembap untuk kulit. Senyawa ini membuat kulit menyerap air dari udara, hal ini dapat mengurangi kekeringan dan bercak kusam pada kulit. Selain itu, gliserin juga dapat menyembuhkan kulit kering, kasar, dan iritasi.

Advertising
Advertising

Cairan pembersih tangan juga dibuat dengan bahan seperti methanol hingga alkohol. Oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi pembersih tangan yang dibuat dengan metanol atau etanol dapat menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, mual, muntah, sakit perut, kehilangan koordinasi dan penurunan tingkat kesadaran. Keracunan metanol juga dapat menyebabkan asidosis metabolik, kejang, kebutaan dan kematian, kata mereka.

Produk lainnya yang mengandung metanol, formaldehida dan asam format, seperti hand sanitizer ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai asidosis metabolik, akumulasi asam berbahaya dalam aliran darah, yang beracun bagi organ dan jaringan dalam tubuh yang menyebabkan kejang, gagal ginjal, kebutaan, tekanan darah rendah, dan aritmia jantung yang fatal.

GERIN RIO PRANATA

Baca: 5 Remaja di Berau Tewas Konsumsi Oplosan Miras dan Hand Sanitizer, Ini Bahayanya

Berita terkait

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

10 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

11 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

11 hari lalu

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

21 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

33 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

45 hari lalu

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

48 hari lalu

Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

58 hari lalu

3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.

Baca Selengkapnya

Faktor Risiko Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

6 Februari 2024

Faktor Risiko Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Dokter anak menjelaskan sejumlah faktor risiko hipertensi pada anak, mulai keturunan hingga obesitas. Ini yang perlu dilakukan orang tua.

Baca Selengkapnya

Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Turunkan Tekanan Darah

30 Januari 2024

Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Turunkan Tekanan Darah

Olahraga apa yang paling baik untuk menurunkan tekanan darah? Kardio bukan satu-satunya, coba juga yang ini.

Baca Selengkapnya