Ragam Vaksin Covid-19 dan Bedanya Menurut Reisa Broto Asmoro

Reporter

Antara

Senin, 20 September 2021 19:45 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Johannes P Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Merek vaksin yang digunakan di Indonesia semakin beragam. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan beberapa perbedaan pada setiap jenis vaksin COVID-19 yang telah beredar di masyarakat.

“Bedanya dari segi vaksinnya sendiri selain produsen, tentunya pendekatan pembuatan vaksin ini juga berbeda-beda,” kata Reisa dalam Siaran Sehat bertajuk “Vaksin COVID-19 di Indonesia”, Senin, 20 September 2021.

Reisa mengatakan keenam vaksin yang kini beredar di masyarakat dibuat oleh para produsen dengan menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk dapat menghasilkan vaksin yang dapat menjamin mutu kesehatan masyarakat. Pada vaksin Sinovac dan Sinopharm, para produsen menggunakan virus yang dimatikan untuk membuat vaksin. Sedangkan AstraZeneca dan Johnson and Johnson dibuat dengan menggunakan pendekatan viral vector (virus hasil rekayasa genetika). Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang dibuat berdasarkan Messenger RNA (mRNA) yang dimiliki oleh suatu virus.

“Kemudian yang berbeda pula adalah jarak atau interval suntikkannya, antara dosis pertama dengan dosis kedua,” ujar Reisa.

Ia menjelaskan vaksin Sinovac dan Moderna memiliki jarak waktu 28 hari untuk dapat kembali mendapatkan suntik vaksin dosis kedua dan AstraZeneca perlu diberikan jarak 12 minggu untuk suntik dosis selanjutnya. Sedangkan Sinopharm dan Pfizer membutuhkan jarak 21 hari untuk bisa melakukan vaksinasi kedua. Vaksin Johnson and Johnson tidak memiliki jarak interval karena hanya diberikan satu kali penyuntikan saja.

Advertising
Advertising

“Yang berbeda lagi dari segi penyimpanan. Khusus untuk vaksin Moderna dan Pfizer, karena ini berbeda dengan jenis vaksin yang lain, maka suhu vaksin yang berbasis mRNA harus sesuai dengan ketentuannya, yakni disimpan dalam freezer atau harus beku dengan suhu minus 80 derajat Celcius,” katanya.

Walaupun vaksin-vaksin tersebut berasal dari berbagai macam produsen, dia menegaskan semua vaksin yang diedarkan aman dan dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bahaya COVID-19. Ia meminta setelah mengetahui perbedaan pada setiap jenis vaksin yang beredar, masyarakat tidak lagi memilih vaksin tertentu agar Indonesia cepat membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Sebenarnya kita tidak perlu pilih-pilih merek tertentu. Beragam merek bukan karena kita butuh untuk memilih yang mana tetapi karena butuh jumlah yang banyak dalam waktu singkat. Semakin cepat vaksinasi, semakin cepat pula kita terlindungi,” tegasnya.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#hindarikerumunan
#vaksinasicovid-19

Baca juga: Lupakan Hoaks, Ini Perlunya Vaksinasi Covid-19 Menurut Pakar

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

18 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

20 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya