QR Code PeduliLindungi Bisa Dibuka dari 50 Aplikasi Lain

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Oktober 2021 15:28 WIB

Warga memindai aplikasi saat inspeksi uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan pasar rakyat di Pasar Balubur Town Square atau Baltos, Bandung, Rabu, 6 Oktober 2021. Penerapan saat uji coba masih menemui kendala seperti warga yang belum vaksin serta arus keluar masuk barang yang harus dikerjakan dengan cepat dan melibatkan banyak orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Fungis QR Code pada aplikasi Pedulilindungi akan bisa diakses dari 50 aplikasi lainnya. Menjadi pintu masuk bagi seseorang untuk bisa berkegiatan di tempat publik atau hendak menggunakan transportasi umum. Bagaimana dengan keamanan data pengguna?

Aplikasi PeduliLindungi berguna sebagai alat skrining untuk mengetahui tentang status vaksinasi dan status tes swab seseorang. Dari hasil skrining itulah yang kemudian bisa ditentukan, apakah seseorang bisa beraktivitas di tempat publik atau kantor.

Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang mengintegrasikan fitur dan fungsi QR Code yang ada di PeduliLindungi dengan 50 aplikasi lainnya, yang biasa dan sering digunakan warga untuk melakukan aktivitas.

Beberapa aplikasi yang akan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi di antaranya seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Living Mandiri, Cinema XXI, Traveloka, Tiket.com, BNI Mobile, Loket.com, Dana, Link Aja, Goers, Jaki, Shopee, Mcash, dan 35 aplikasi mitra lainnya hingga kini masih dilakukan masa uji dengan PeduliLindungi.

Diharapkan, dengan integrasi QR Code PeduliLindungi ini akan bisa memperluas cakupan penggunaan QR Code PeduliLindungi. Aplikasi Pedulilindungi telah digunakan lebih dari 73 juta penggun dan lebih dari 25 ribu merchants tergabung sejak Juli lalu. Ke depannya akan terus bertambah lagi.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, aplikasi PeduliLindungi telah digunakan di banyak tempat ataupun sarana publik seperti industri transportasi, pariwisata dan kantor. Nantinya, aplikasi PeduliLindungi juga sedang diujicobakan untuk diterapkan di lingkungan sekolah.

Aplikasi PeduliLindungi saat ini mempunyai tiga fungsi utama untuk pengendalian pandemi Covid-19. Fungsi pertama untuk skrining tentang status vaksinasi dan status tes swab seseorang.

Fungsi kedua dari aplikasi PeduliLindungi adalah untuk melakukan fungsi tracing atau fungsi pelacakan. QR Code bisa dengan cepat mengetahui siapa saja yang positif Covid-19 di suatu area aktivitas pada saat itu juga atau real time.

Fungsi ketiga QR Code PeduliLindungi adalah untuk penerapan protokol kesehatan. Warna yang muncul dari scan QR Code bisa menentukan apakah seseorang itu bisa atau boleh beraktivitas di suatu tempat. Bila hijau menunjukkan bahwa orang tersebut bisa beraktivitas di tempat tersebut. Tapi kalau kuning atau merah maka tidak boleh beraktivitasi di tempat tersebut.

Skrining ini dilakukan terutama di 6 aktivitas yang melibatkan banyak kepentingan masyarakat. Yakni, pertama aktivitas perdagangan, perdagangan modern seperti Mall atau Departemen Store, maupun perdagangan secara tradisional seperti pasar dan toko-toko tradisional.

Aktivitas kedua adalah aktivitas transportasi baik darat, laut, maupun udara. Ketiga adalah aktivitas pariwisata terutamanya kuliner, show atau pameran dan lain sebagainya.

Kemudian aktivitas keempat adalah aktivitas bekerja, bisa di kantor atau di pabrik. Aktivitas kelima adalah aktivitas pendidikan di sekolah sekolah dasar, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.

Berbeda dengan aktivitas lainnya, pembelajaran tatap muka di sekolah sudah dibuat sistem skrining tanpa scan QR Code, dengan mensupply informasi kasus konfirmasi dan kontak erat peserta didik ke penanggungjawab sekolah melalui integrasi database ke Kemendikbud dan Kemenag. Untuk pengunjung sekolah tetap menggunakan scan QR Code. Aktivitas keenam yang memerlukan skrining adalah aktivitas keagamaan.

Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengatakan akan meningkatkan sistem keamanan data pada aplikasi PeduliLindungi. Ia menegaskan tidak ada data pribadi yang disimpan dalam aplikasi yang menjadi mitra PeduliLindungi. Sistem PeduliLindungi, kata dia, hanya memberikan kode informasi untuk kategori warna.

Bila data vaksinasi tidak tersedia di aplikasi PeduliLindungi, masyarakat disarankan untuk mengakses terlebih dahulu website PeduliLindungi. Jika data vaksinasi masih tidak muncul, disarankan untuk mengirim email ke sertifikat@pedulilindungi.id

TIKA AYU

Baca juga: Direstui Sandiaga Uno, Malioboro Yogyakarta akan Ajukan QR Code PeduliLindungi

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

2 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya