Ini Perbedaan antara Gangguan Bipolar dan Ambang

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 27 Oktober 2021 19:21 WIB

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar atau bipolar disorder kerap disamakan dengan ambang atau borderline personality disorder. Meskipun keduanya berkaitan dengan perubahan emosi yang cepat dan tendensi untuk melakukan sesuatu bersifat impulsif, keduanya memiliki perbedaan. Oleh karena itu keduanya juga memiliki perbedaan dalam penanganannya.

Gangguan bipolar diasosiasikan dengan perubahan emosi yang cepat, dari depresi ke kegembiraan yang menggila (mania). Sementara ambang berhubungan dengan perubahan emosi yang kerap disebut disregulasi emosional atau ketidakstabilan afektif. Dilansir dari Verywell Mind, orang-orang dengan ambang dapat berubah-berubah dari baik-baik saja hingga tertekan dalam waktu singkat.

Episode depresif dan mania yang dapat bertahan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan adalah salah gejala gangguan bipolar. Sedangkan orang penderita ambang mengalami pergantian emosi yang cepat dan berdurasi lebih singkat, biasanya hanya beberapa jam.

Perubahan emosi pada penderita bipolar dapat mengubah perilaku, kebiasaan, durasi tidur, energi, hingga pemikiran mereka. Penyebabnya tidak dapat diketahui dengan pasti dan terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan perubahan emosi pada penderita ambang diakibatkan karena rasa kekosongan, sakit hati, keputusasaan, kemarahan, hingga kesepian.

Menurut penelitian, orang dengan gangguan bipolar lebih banyak ketimbang penderita ambang. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara ambang dengan gangguan bipolar. Meskipun ada kemiripan di antara keduanya, perbedaan yang mencolok jelas terlihat di antara dua kondisi ini.

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman WebMD, penanganan gangguan bipolar dilakukan terus-menerus agar kondisi mereka tetap stabil. Biasanya, obat-obatan diperlukan untuk menstabilkan emosi bersamaan dengan antipsikotik dan antidepresan. Terapi juga dapat dilakukan untuk membantu orang-orang dengan gangguan bipolar mengerti cara mengatasi situasi yang mereka hadapi.

Dalam jangka panjang, penanganan terhadap orang dengan ambang diperlukan. Pengobatan dilakukan dengan psikoterapi seperti Terapi Perilaku Dialektika dan psikoterapi yang berfokus pada transferensi untuk membantu orang-orang mengontrol impulsivitas seperti percobaan bunuh diri, kemarahan, dan sensitivitas berlebihan ketika berinteraksi dengan orang lain. Obat-obatan juga bisa diberikan untuk mengatasi gejala meskipun tidak selalu efektif.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Gangguan Bipolar, Ada yang Tidak Dramatis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

4 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya