Mendengkur Parah Bisa Berakibat Fatal: Tersedak Lalu Henti Napas

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 28 Oktober 2021 14:34 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan Laring Faring Departemen Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI RSCM, Fauziah Fardizza mengatakan, gangguan obstructive sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur bisa berakibat fatal.

Obstructive sleep apnea terjadi karena jalan napas di bagian belakang tenggorokan tersumbat atau tertutup sejenak, selama sekitar sepuluh detik. Kondisi ini berakibat henti napas sejenak yang disertai penurunan kadar oksigen di dalam tubuh.

Ketika kadar oksigen turun, jantung bekerja lebih cepat, dan pembuluh darah menyempit. Tekanan darah meningkat, denyut nadi semakin cepat, volume darah tinggi, inflamasi, dan stres. "Ketika penderita sleep apnea mendengkur semakin keras dan henti napas yang diikuti dengan tersedak, biasanya asam lambung juga akan tersedot ke atas dan mengakibatkan daerah atas menjadi bengkak. Semakin bengkak, jalan napas kian tertutup," kata Fauziah dalam diskusi daring.

Fauziah menjelaskan, obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan faktor risiko obstructive sleep apnea karena penumpukan lemak di daerah belakang faring berpotensi menghambat aliran napas saat tidur. Penderita gangguan napas saat tidur yang mengalami obesitas memiliki kadar hormon leptin yang rendah dan tingi grelin.

Leptin adalah hormon yang mengirim sinyal kenyang, sementara grelin mengirim sinyal lapar. "Jadi didominasi hormon grelin, maka orang obesitas yang mengidap obstructive sleep apnea sering merasa lapar dan sulit menurunkan berat badan," tutur Fauziah. Sebab itu, penanganan obstructive sleep apnea pada orang yang mengalami obesitas harus disertai dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Advertising
Advertising

Jika menempuh jalur medis, maka penderita obstructive sleep apnea harus menggunakan peralatan medis, misalkan Continous Airway Pressure atau CPAP yang bekerja memasukkan tekanan udara pada saluran napas. Ada pula pemakaian alat oral yang dapat membantu supaya lidah pasien tidak menghalangi bagian belakang jalan napas.

Bisa juga lewat pembedahan Cautery Assisted Palato Stiffening Oeration (CAPSO) untuk mengangkat uvula yang panjang di daerah langit-langit lunak serta concha reduction untuk mengempiskan struktur lekukan bagian dalam hidung yang membesar. Penanganan obstructive sleep apnea melalui pembedahan pada anak dapat dilakukan dengan mengangkat amandel dan adenoid. Pembedahan pada orang dewasa bisa dilakukan dengan memperbaiki sumbatan hidung dan mengurangi ukuran lidah, memperbaiki posisi tulang rahang, memperbaiki gigi, serta memperluas rongga jalan napas atas.

Fauziah menambahkan metode klasik penanganan obstructive sleep apnea dengan menerapkan positional theraphy. Caranya, pasien tidur miring pada satu sisi. Kemudian taruh atau tempelkan bola di belakang punggungnya supaya tidak tidur dalam posisi telentang.

Penelitian Yale School of Medicine pada 2007 menunjukkan obstructive sleep apnea dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian sebesar 30 persen selama empat hingga lima tahun. Riset American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine pada 2010 menyatakan gangguan obstructive sleep apnea juga membuka peluang stroke sebanyak dua hingga tiga kali.

Baca juga:
Penyebab Orang Mendengkur dan Cara Menguranginya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

2 hari lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

3 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

4 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

8 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

8 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

9 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya