12 Langkah Jalani Tes PCR dengan Benar

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 2 November 2021 16:36 WIB

Ilustrasi PCR Test. Shutterstock

JAKARTA -Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan, dari pola kehidupan sosial, pekerjaan, dan juga bepergian jarak jauh yang kini membutuhkan tes PCR.

Menjadi perlu untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit corona alias positif Covid-19 sebelum bepergian.

Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan uji. Setidaknya hingga kini sering digunakan tes usap atau swab antigen dan PCR (polymerase chain reaction). Kedua tes ini dapat mendeteksi ada tidaknya infeksi covid-19.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengeluarkan buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 pada Maret 2020.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengambilan sampel guna tes PCR. Penggunaan APD lengkap dan cuci tangan merupakan bentuk kewaspadaan universal terhadap virus.

Pada bab kelima, Pengelolaan Spesimen dan Konfirmasi Laboratorium menjelaskan bagaimana cara melakukan tes PCR, sebagai berikut:

  1. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai dari pabrikan.
  2. Berikan label yang berisi nama pasien dan kode nomor spesimen. Jika label bernomor tidak tersedia maka penamaan menggunakan marker/pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube. Dan dilarang gunakan medium hanks bila telah berubah warna menjadi Kuning.
  3. Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai plastik atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat atau swab kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin mengandung substansi yang dapat menghambat menginaktivasi virus dan dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
  4. Pastikan tidak ada obstruksi alias hambatan pada lubang hidung.
  5. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab pada septum bawah hidung.
  6. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
  7. Swab kemudian melakukan gerak memutar secara perlahan.
  8. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi VTM.
  9. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat ditutup dengan rapat.
  10. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di formulir/kuesioner.
  11. Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam plastik klip. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka plastik klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang.
  12. Simpan spesimen tes PCR itu dalam suhu 4-8 derajat celcius sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam freezer.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca : Penumpang Jarak 250 Km Wajib Antigen/PCR, YLKI: Menggelikan dan Mengada-ada

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

4 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

51 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya