Quagliarella The Untold Truth: Lakon Si Raja Gol dalam Bayang Teror

Selasa, 2 November 2021 19:21 WIB

INFO GAYA – Surat kaleng kerap ditujukan untuk meneror. Namun, pihak kepolisian modern memiliki teknologi yang mumpuni untuk mengungkap pelaku dengan cepat. Ironis, kepolisian Italia baru berhasil menangkap peneror bintang sepak bola Italia, Fabio Quagliarella setelah bertahun-tahun.

Kisah Quagliarella yang meniti karier di bawah bayang teror tersebut, diangkat oleh Goffredo d’Onofrio untuk menulis kisahnya dan menjadi film dokumenter yang diarahkan oleh sutradara Giuseppe Garau. Kabarnya, perlu waktu lama hingga Quagliarella mau mengungkap cerita kelamnya kepada Garau dan d’Onofrio.

Kisah kelam itu akhirnya tampil dalam film berdurasi 90 menit, Quagliarella The Untold Truth yang menggelar Gala Premier pada 25 Oktober 2021. Film produksi Mola ini sekaligus menandai kehadiran perusahaan media tersebut di Italia. Sampdoria, klub tempat Quagliarella bermain saat ini, menyambut hangat pemutaran film tersebut dengan memasang logo Mola di jersey tandang klub itu.

Maniak sepak bola tentu mengenal Fabio Quagliarella. Kiprahnya di Seria A digadang-gadang menjadi legenda baru si kulit bundar di Italia. Namanya berdiri sejajar dengan Gabriel Omar Batistuta, pemain asal Argentina yang jadi legenda Fiorentina, dan Cristiano Ronaldo. Tiga orang itu mencatatkan rekor sebagai pemain yang mencetak gol dalam 11 laga beruntun.

Quagliarella saat ini berada di urutan pertama pemain tersubur Serie A dengan 178 gol yang masih aktif bermain. Ia juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak dengan 26 gol di Serie A musim 2018-2019.

Advertising
Advertising

Mungkin, tidak banyak yang tahu alasan Quagliarella berpindah klub hingga delapan kali. Film ini, selain menitikberatkan kisah teror, juga mengungkap hal tersebut. Quagliarella lahir di Napoli,31 Januari 1983, sebagai bungsu dari empat bersaudara. Menjalani masa balita dengan melihat rekaman video koleksi ayahnya tentang legenda kota itu, Diego Armando Maradona, bintang asal Argentina yang menjadi ‘tuhan kecil’ di klub Napoli dari 1984 sampai 1991. Idola tersebut membuatnya punya mimpi besar. “Suatu saat aku ingin bermain untuk Napoli,” katanya.

Garau dan d’Onofrio kemudian melibatkan tiga kakak Quagliarella serta orang tuanya untuk bercerita masa kecil sang bintang. Dikisahkan, Quagliarella sering bermain di dalam rumah dan memecahkan berbagai barang. Ia kemudian bermain di taman dan merusak perabotan milik tetangga. “Ia pernah memecahkan alat pemanas milik tetangga. Akhirnya kami semua kabur,” ujar Adriano Quagliarella, salah satu kakaknya.

Ayahnya, Vittorio Quagliarella, akhirnya membawa dia kepada Ciro Benvenuto karena melatih sepak bola untuk anak kecil. Saat inilah Ciro menemukan bakat Quagliarella. Menurutnya, bocah kecil itu punya kemampuan spesial. Cara menendang bolanya unik, tidak diajarkan oleh siapa pun. Itu bakat alami.

Tebakan itu tepat. Di usia 13 tahun, Torino memboyongnya untuk diasah menjadi pemain profesional. Empat tahun kemudian, Quagliarella melakoni debutnya di Serie A. Kariernya menanjak dengan cepat. Setelah Torino, ia berlabuh ke Sampdoria dan Udinese.

Penduduk Napoli yang melihat kesuksesan Quagliarella di klub-klub tersebut ingin melihatnya mudik dan membela kota kelahirannya demi menjadi the next Maradona. Obsesi itu terkabul, Quagliarella akhirnya pulang kampung pada 2009. Seluruh penonton stadion menyerukan namanya dalam setiap laga. “Fabio, Fabio!”

Giulio De Riso, sahabat dekat keluarganya bercerita, suatu hari Quagliarella singgah dan berbincang sejenak di depan toko. Dalam hitungan menit, jalan di depan toko menjadi sesak oleh warga Napoli. “Mobil-mobil berhenti begitu saja di tengah jalan. Penumpangnya turun dan menyerbu Fabio sehingga membuat jalan macet total,” katanya.

Faktanya di balik popularitas itu orang tua Quagliarella kerap menerima pesan teks dan surat kaleng bernada ancaman. Satu teror paling mengerikan saat ayahnya dikirim peti mati kecil dan surat bertuliskan “Fabio akan berakhir seperti ini.” sahabat dekat mereka, Giulio juga menerima surat kaleng tentang tuduhan terlibat mafia. Demikian pula dengan Giovanni Barile, sahabat yang juga pengacara, mendapat surat kaleng serupa.

Teror pada Quagliarella bukan saja datang dari surat kaleng. Hanya setahun bermain untuk kampung halamannya, Napoli, ia tiba-tiba pindah ke Juventus. Sontak, seluruh penggemar menghujatnya. Kendati Quagliarella berpindah klub ke Torino dan Sampdoria, ia tetap menuai kebencian dari penduduk Napoli. Keluarganya pun mengalami aroma kebencian itu dari orang-orang di sekitarnya.

Saat Quagliarella bermain untuk Turin dan mencetak gol ketika melawan Napoli, ia mengangkat tangan memohon maaf kepada penonton dan menjadi berita besar di media Italia. Tetap saja warga Napoli sulit memberi ampun kepadanya.

Sementara terkait surat kaleng, kasus tersebut diserahkan kepada Raffaele Piccolo, seorang polisi khusus bidang siber di Napoli. Ia meminta setiap orang tuanya menerima surat kaleng langsung dikirim kepadanya agar dapat memindai sidik jari sang pengirim. Namun, lebih dari empat tahun kasus itu tidak pernah terungkap. Hingga akhirnya orang tua Quagliarella menaruh curiga pada Piccolo. Akhirnya inspektur kepolisian Napoli turun tangan dan terbukti Piccolo ternyata sang pelaku.

Masalah kebencian warga Napoli serta surat kaleng mengiringi karier Quagliarella sebagai bintang menjadi untold story dalam film dokumenter ini. Dua perkara itu diharapkan membuka mata kita betapa beratnya tekanan yang dialami Quagliarella.

Semangat Quagliarella yang berusaha tetap fokus menjalani karier walau dihantui teror, digambarkan dengan epik oleh sutradara Garau melalui potongan-potongan adegan Quagliarella berlari menyusuri sejumlah sudut wilayah di Italia. Seolah, menggambarkan sang bintang yang terus berlari menjalani hidup walau memikul beban berat. Berlari, memang tidak selalu identik dengan kabur dari masalah. Berlari bisa juga tetap menjalani setiap hal dengan semangat yang pantang menyerah.

Film dokumenter ini kian menarik karena pengungkapan pengirim surat kaleng diselingi perjalanan Quagliarella dari kecil, beranjak remaja, dan upayanya mendaki tangga kesuksesan. Ada pula cuplikan gol-gol indah yang tak lazim tercipta dari kaki sang maestro. Agar tak penasaran, saksikan langsung di Mola. (*)

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

31 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

1 jam lalu

iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

Mitsubishi Motors Corporation mendapatkan penghargaan dari iF Design Award 2024 untuk dua model mobilnya, yakni Mitsubishi Xforce dan Triton.

Baca Selengkapnya

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

2 jam lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

2 jam lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

3 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

4 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

7 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

19 jam lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

19 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya