Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza
Reporter
Tempo.co
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 8 November 2021 17:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal Agustus pemerintah Prancis mendeteksi 130 kasus flu burung di Eropa. Bersiaga terhadap penyebaran flu burung, pemerintah Prancis menetapkan pemeliharaan unggas harus dilakukan di dalam ruangan.
Laman www.mayoclinic.org menyatakan ada lebih dari 12 jenis flu burung terdeteksi, dengan dua jenis baru yaitu H5N1 dan H7N9 yang menginfeksi manusia dan dapat menyebabkan kematian.
Flu lainnya yang juga menjadi wabah ialah flu babi dan influenza. Dilansir dari www.nhs.uk flu babi merupakan jenis flu musiman yang bertanggung jawab atas wabah flu gobal pada 2009 sampai 2010.
Berikut adalah fakta-fakta tentang flu burung, flu babi, dan influenza:
Flu Burung
- Orang yang mengalami gejala flu burung kebanyakan pernah berhubungan dengan unggas yang sakit. Penularan flu burung juga bisa antarmanusia.
- Wabah flu burung terjadi di Asia, Afrika, Amerika Utara dan sebagian Eropa. Gejalanya dimulai dari dua sampai tujuh hari setelah terkena infeksi tergantung kepada jenisnya.
- Ditandai dengan batuk, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala dan sesak napas, indikasinya menyerupai influenza konvensional. Ada juga yang mengalami mual, muntah dan diare, serta infeksi mata ringan yang menjadi satu-satunya tanda-tanda flu burung dalam beberapa kasus.
- Manusia yang terjangkit flu burung mengalami radang paru-paru, mata merah muda, gagal napas, disfungsi ginjal, dan masalah jantung. Meskipun mematikan, namun jumlah kematian manusia akibat flu ini masih rendah. World Health Organization (WHO) melaporkan kurang dari 500 kasus kematian akibat flu burung sejak 1997.
Flu Babi
- Virus A/H1N1pdm09 atau H1N1 ini pertama kali dikenali pada April 2009 di Meksiko. Dinamakan flu babi karena virusnya mirip dengan virus flu yang menjangkit babi. Gejala flu babi serupa dengan gejala flu lainnya yang dimulai pada satu sampai dua pekan.
- Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya. Sebagian besar kasus wabah ini di Inggris relatif ringan, namun ada beberapa yang kasusnya serius. Jumlah kasusnya relatif kecil, namun bisa juga menyebabkan kematian pada anak-anak dan orang dewasa yang mempunyai penyakit bawaan serta wanita hamil.
- Pada 10 Agustus 2010, WHO menyatakan bahwa wabah ini berakhir. Saat ini flu babi menjadi salah satu flu musiman yang terjadi setiap musim dingin. Namun, banyak orang sudah kebal terhadap flu babi.
Influenza Musiman
- Menurut www.who.int influenza musiman disebabkan oleh virus influenza yang mengakibatkan infeksi akut pada saluran pernapasan. Ada empat tipe virus influenza yaitu A, B, C, dan D.
- Tipe A dan B menjadi wabah flu musiman. Sedangkan tipe C dan D tidak diketahui menyebabkan penyakit kepada manusia.
- Wabah ini ditandai dengan demam mendadak, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, tidak enak badan, sakit tenggorokan, dan pilek. Untuk gejala batuk parah dapat terjadi selama dua pekan bahkan lebih.
- Banyak orang yang sembuh dari gejala itu setelah sepekan, sehingga tidak perlu bantuan medis. Biasanya jarak dari saat terinfeksi sampai sakit sekitar dua hari atau antara satu sampai empat hari.
- Influenza juga dapat menyebabkan kematian. Diperkirakan tiga sampai lima juta kasus parah telah terjadi dengan 290 ribu sampai 650 ribu kasus kematian akibat pernapasan di seluruh dunia.
- Sebagian besar kematian di negara-negara industri terjadi pada orang-orang yang berusia 65 tahun lebih. Namun para peneliti mengatakan, di negara berkembang 99 persen kematian terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.
- Yang paling berisiko terinfeksi influenza musiman adalah wanita hamil, anak di bawah usia 59 bulan, orang tua, orang yang mempunyai penyakit kronis, orang dengan kondisi imunosupresif (seperti HIV/AIDS, menerima kemoterapi), dan petugas kesehatan.
Baca: Wabah Flu Burung Ditemukan di Eropa, Prancis Siaga
PUSPITA AMANDA SARI | EK