TEMPO.CO, Jakarta - Lobster termasuk hewan laut dari keluarga crustacean besar laut, memiliki lima pasang kaki dan tiga di antaranya memiliki cakar yang dijamin sangat lezat dan hidangan mewah. Biasanya, sebelum dimasak hewan itu berwarna hitam dan menjadi merah segar kemerahan setelahnya.

Banyak restoran makanan laut yang menyediakan lobster di menu hidangan. Budidaya lobster sekarang juga semakin besar-besaran karena peningkatan peminat lobster begitu besar. Tetapi, selain bisa dinikmati, lobster memiliki beberapa hal yang harus diketahui.

Makanan pokok banyak orang
Selain menjadi salah satu makanan mewah, lobster juga dikonsumsi sebagai makanan pokok di banyak komunitas. Makanan yang awalnya diperuntukkan untuk narapidana itu terdiri dari dua bagian tubuh utama, yaitu cephalothorax dan perut. Lobster dikatakan bisa hidup selama 45 tahun lebih dari beberbagai jenis berdasarkan ukuran dan karakteristik lain.

Jenis-jenis lobster
Lobster memiliki banyak spesies tetapi beberapa yang paling populer adalah lobster cakar, lobster sandal, lobster Maine, lobster jongkok, lobster berduri, dan lobster berbulu. Maine merupakan lobster yang paling sering dikonsumsi dan disajikan di restoran. Lobster berduri dan lobster slipper dikenali jenisnya karena tidak memiliki cakar dan punya antena yang besar dan tebal. Sementara lobster sandal tidak mudah didapat karena cenderung mengubur diri dalam lumpur pada siang hari dibanding bersembunyi di lubang.

Kaya protein
Protein dalam lobster dapat meningkatkan rasa kenyang karena meningkatkan produksi hormon dalam tubuh yang membantu mengurangi rasa lapar. Jika sedang mencoba menurunkan berat badan, lobster akan membantu memberikan rasa kenyang dan meningkatkan metabolisme tubuh. Lobster cenderung membakar kalori dibanding karbohidrat dan lemak.

Melindungi dari penyakit jantung
Makanan laut cenderung memiliki asam yang tinggi. Asam lemak omega-3 seperti asam eicosapentaenoic dan asam docosahexaenoic membantu melindungi dari penyakit jantung dan keduanya terdapat pada makanan laut. Selain memiliki asam yang tinggi, lobster juga mengandung EPA dan DHA yang dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah. Disarankan oleh dokter agar sering mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu mengurangi efek dalam tubuh dan sangat penting manfaatnya untuk melindungi dari masalah jantung.

Menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kesehatan mental
Selain menurunkan tekanan darah, kandungan DHA juga memiliki manfaat untuk fungsi membran sel yang sehat. Jika tubuh kekurangan omega-3 maka dapat mendorong proses penuaan otak. Diet kaya omega-3 dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti depresi, penyakit Alzheimer, dan demensia. Selain itu, lobster juga kaya vitamin B12.

Kegunaan kuliner
Daging lobster biasanya disajikan dengan mentega dan jus, juga dapat diolah menjadi sup, bisque, dan semur. Biasanya lobster disajikan dengan cara dikukus atau direbus beserta cangkangnya yang dipecahkan menggunakan alat pemecah kacang. Lobster juga dapat dipanggang dan dicampur dalam kari. Cara memasak lobster pun mudah, cukup 8-10 menit.

SHELAMITA AZZAHRA | TIMES OF INDIA

Baca juga: Meski Lobster Sedap dan Bergizi, Harus Waspada Jika Mengonsumsi Kurang Matang