Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Pentingnya Anak Muda Kolaborasi Kawasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 16 November 2021 01:19 WIB

Program ASEAN Youth Fellowship (AYF)

TEMPO.CO, Jakarta - Anak muda memiliki peran besar untuk memimpin organisasi mereka di masa yang akan datang. Singapore International Foundation Executive Director Jean Tan mengatakan generasi muda yang ada saat ini adalah sosok yang bersemangat dan memiliki kemauan yang kuat. "Banyak dari mereka ingin menciptakan perubahan melalui kinerja mereka dan mereka membentuk suara yang berarti untuk membawa perubahan sosial yang positif di kawasan ini,” kata Jean Tan pada keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 November 2021.

Salah satu yang program yang mengakomodasi anak muda untuk lebih lebih terkoneksi adalah Program ASEAN Youth Fellowship. Program ini dirancang untuk menghubungkan pemimpin muda seperti ini dan memberikan mereka kesempatan untuk berkolaborasi dalam membangun ASEAN yang lebih kuat

Program ASEAN Youth Fellowship (AYF) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan membina para pemimpin pemuda di ASEAN yang akan memengaruhi, menginspirasi, dan menyatukan komunitas yang lebih luas. Mereka akan menjadi bagian dari generasi pemimpin berikutnya yang akan membawa komunitas ASEAN sebagai entitas yang kuat dan bersatu.

Lebih dari 30 pemimpin muda ASEAN membagikan pandangan dengan Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN tentang apa yang dapat dilakukan kaum muda untuk membantu memajukan kawasan secara berkelanjutan. Mereka juga sempat mengunjungi perusahaan dan organisasi yang inovatif di Singapura sebelum memaparkan hal apa yang dapat mereka lakukan untuk ASEAN kelak.

Para generasi muda yang merupakan peserta ASEAN Youth Fellowship (AYF) berkumpul di Singapura dari 27 hingga 31 Oktober untuk mengikuti tahun ketiga program yang diadakan oleh Singapore International Foundation (SIF) dan National Youth Council (NYC) Singapura.

Advertising
Advertising

Pendapat mereka mengenai peranan generasi muda menjadi respon atas pernyataan para pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-38 dan ke-391, yang mana menekankan pentingnya persatuan dalam mempromosikan pembangunan sub-regional ASEAN, terutama dalam mempersempit kesenjangan pembangunan, meningkatkan daya saing dan konektivitas kawasan ASEAN, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Hal tersebut juga menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan untuk memastikan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan global yang kompleks.

Mewakili pendapat generasi muda di ASEAN, mereka menyarankan representasi dan konsultasi pemuda yang lebih besar di dalam pembuatan kebijakan. Mereka juga menyarankan cara untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, yang melengkapi kerangka ekonomi sirkular kawasan, serta memulai langkah generasi muda ASEAN untuk memfasilitasi peluang untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi lintas batas, terutama di bidang pemberdayaan pemuda, bimbingan, human security, teknologi digital, dan energi rendah karbon.

Hal ini selaras dengan tema AYF yaitu “Building a Sustainable Future, Together” atau “Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan Bersama”, rekomendasi yang diberikan berfokus pada masa depan ASEAN (future-proofing ASEAN), membangun ketahanan kolektif dan memanfaatkan solusi digital untuk kemajuan global yang berkelanjutan.

Chief Executive Officer, David Chua, NYC Singapura, mengatakan komunitas global saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan yang tidak mengenal perbatasan wilayah. "Dengan bekerja sama, kita dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang multifaset atau berbagai sisi. Saya mendorong para Youth Fellows untuk bekerja sama di seluruh kawasan dan menciptakan masa depan ASEAN yang lebih hijau dan tangguh,” kata David.

Assistant Manager, Impact Networks, Singapore International Foundation (SIF), Sherilyn Chia mengatakan program ASEAN Youth Fellowship juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman, menjalin hubungan dan menjadi bagian dari jaringan pemimpin muda ASEAN yang dapat melakukan katalisasi perubahan positif di kawasan tersebut.

Peserta ASEAN Youth Fellowship 2021 Aninda Kurnia Dewayanti menceritakan bahwa ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga ketika mengikuti kegiatan itu. Ia melihat bagaimana Singapura membuat teknologi yang ramah lingkungan. "Berbagai inovasi di Singapura itu, bisa saja kita juga terapkan di Indonesia," katanya.

Aninda mengatakan dalam kesempatan itu, ia pun saling berbagi informasi dengan peserta dari kawasan ASEAN lain. Aninda mengatakan ada banyak kisah baik soal teknologi hijau yang juga bisa dicontoh Indonesia dari negara tetangga. Dalam forum itu, ia pun yakin kisah dari Indonesia juga menjadi inspirasi bagi para peserta dari negara ASEAN lain. "Negara kita kan besar, dan peserta (negara) lain banyak juga yang bertanya bagaimana kita menjalankan bisnis secara berkelanjutan," katanya.

Aninda mengaku sangat bersyukur bisa ikut serta dalam AYF tahun ketiga yang diadakan selama lima hari sejak 27 sampai 31 Oktober 2021 di Singapura. Ia mengatakan kegiatannya mengikuti AFY selama 5 hari sangat seru. Selain belajar soal bisnis keberlanjutan, ia dan para peserta lain pun diajak melakukan tur serta berdialog dengan pejabat publik terkemuka, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, Yang Terhormat Tran Duc Binh, yang berbagi pandangannya tentang pentingnya mengembangkan identitas ASEAN, pemberdayaan pemuda dalam agenda pembangunan ASEAN, dan memperkuat hubungan di antara para pemuda ASEAN.

Aninda juga bercerita salah satu hal yang tidak akan dilupakan Aninda adalah karya wisata ke Sembcorp Tengeh Floating Solar Farm. Saat ini, lanjut dia, Singapura baru membuat solar panel atau panel surya yang mengambang di atas danau di perbatasan antara Singapura dan Johor.

Selain mengunjungi tempat tersebut, Aninda dan peserta lainnya dibawa mengunjungi Sustainable Living Lab (SL2), pabrik daur ulang limbah elektronik otomatis, dan Insectta, sebuah peternakan serangga perkotaan pertama di Singapura yang memelihara Lalat tentara hitam untuk membantu mengubah limbah makanan menjadi biomaterial untuk keperluan industri.

Baca: A World Without Tayang di Netflix Besok, Ini Pesan Para Pemain untuk Anak Muda

Berita terkait

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

1 hari lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

10 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

14 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

17 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

24 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya