Epidemiolog UGM: 80 Persen Penduduk Indonesia Kemungkinan Sudah Terinfeksi Delta

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 23 November 2021 14:31 WIB

Seorang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan tidur di ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Pangkalan Marinir Jakarta, Sabtu, 10 Juli 2021. Rumah sakit darurat yang telah beroperasi sekitar tiga minggu tersebut mampu menampung sekitar 500 orang pasien dari militer maupun umum yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan yang merupakan rujukan dari RSAL Mintohardjo Jakarta akibat tingginya tingkat penularan COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Citra Indriani, menyebut 80 persen penduduk Indonesia kemungkinan telah terinfeksi Covid-19 varian Delta.

“Infeksi covid lebih dari 50 persen adalah asimtomatis, mungkin 80 persen penduduk kita telah terinfeksi (varian) Delta," kata dia seperti dikutip Tempo dari laman ugm.ac.id, Ahad, 21 November 2021.

Hal itu yang membuat herd immunity atau imunitas kelompok terbentuk sehingga jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di Indonesia melandai.

Selain tingkat infeksi yang tinggi, kata dia, percepatan program vaksinasi Pemerintah Indonesia juga berperan dalam menekan jumlah kasus Covid-19.

Citra mengatakan sebanyak 208 juta penduduk Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 setidaknya satu dosis, sementara 88 juta di antaranya telah menerima dosis lengkap.

Advertising
Advertising

Dengan gencarnya program vaksinasi yang digalakkan pemerintah, menurut dia, risiko dan tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh infeksi Covid-19 pun mengalami penurunan.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat data bahwa sebagian besar kasus meninggal dan sakit parah karena Covid-19 kebanyakan merupakan orang yang belum mendapat vaksin.

Meskipun kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren positif, Citra tetap mengimbau adanya kemungkinan gelombang ketiga.

Berkaca pada dua gelombang sebelumnya, Citra menjelaskan gelombang ketiga kemungkinan muncul setelah pembatasan mobilitas dilonggarkan.

“Kenaikan mobilitas adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Kalau kita lihat dari 1,5 tahun pandemi, gelombang kenaikan selalu diawali dengan peningkatan mobilitas, saat Natal-tahun baru dan pasca lebaran,” ujarnya.

Karena itu, Citra berpendapat penerapan kebijakan PPKM Level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan.

Sekalipun terjadi penurunan kasus dalam jumlah besar, kata dia, kebijakan pembatasan mobilitas harus tetap diterapkan hingga Covid-19 benar-benar hilang dan seluruh populasi mendapat vaksinasi.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Epidemiolog: Penularan Covid-19 di Indonesia Sudah 100 Persen Varian Delta

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

7 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

8 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

2 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya