Ingin Menjadi Diplomat? Lalui Dulu Tahapan ini

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 November 2021 16:47 WIB

Nara Masista Rakhmatia, diplomat junior Indonesia yang namanya tengah mencuat di media sosial atas aksi protesnya kepada 6 Kepala Pemerintahan dalam sidang PBB di New York. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat adalah profesi seseorang yang ditunjuk negara untuk melakukan diplomasi dan menjalin hubungan dengan perwakilan negara lain pada suatu organisasi internasional. Menteri luar negeri, duta besar, dan pejabat diplomatik lainnya termasuk dalam profesi diplomat.

“Seorang diplomat mewakili kepentingan negara dan bukan pribadi,” ujar wakil duta besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi, S.IP., M.M., M.A, dikutip Tempo dari laman Universitas Islam Indonesia, Selasa 25 Agustus 2020. Seorang diplomat harus menguasai lima fokus utama dalam penjalinan relasi dengan negara lain, yaitu:

  1. Representing, yaitu kemampuan untuk mewakili negara;
  2. Promoting, yaitu kemampuan untuk mempromosikan negara;
  3. Protecting, yaitu perlindungan terhadap bangsa dan kepentingan negara;
  4. Negotiating, yaitu kemampuan negosiasi demi kepentingan negara;
  5. Reporting, yaitu melaporkan situasi dan kondisi suatu negara, termasuk sidang yang dilakukan demi kepentingan negara tersebut.

Pendidikan yang perlu ditempuh untuk menjadi diplomat adalah menyelesaikan perkuliahan Strata 1. Diplomat biasanya diasosiasikan dengan jurusan Hubungan Internasional, tetapi profesi ini terbuka untuk jurusan lain, seperti Ilmu Hukum, Ilmu Politik, Sastra, Ekonomi, hingga Komunikasi.

Selanjutnya, pendidikan untuk menjadi seorang diplomat terbagi melalui tiga tahap setelah lolos ujian Calon Pegawai Negeri Sipil bidang Kementerian Luar Negeri:

  1. Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) untuk diplomat pertama dengan jangka waktu 6 hingga 8 bulan. Calon diplomat muda Indonesia dididik dan dari nol dan diajarkan cara berdiplomasi.
  2. Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) yaitu pendidikan madya bagi para diplomat yang telah pulang dari penempatan pertama di luar negeri.
  3. Sekolah Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu) yaitu sekolah bagi diplomat yang sudah menyelesaikan dua kai penempatan.

Diplomat dituntut untuk dapat berbahasa asing. Kemampuan berbahasa Inggris dapat dibuktikan melalui sertifikat TOEFL dengan minimal nilai 550 atau IELTS dengan minimal nilai 6.5. Pelamar lain yang memiliki kemampuan bahasa asing seperti China, Rusia, Arab, Perancis, dan lainnya, dibuktikan melalui sertifikat bahasa asing tersebut yang setara dengan TOEFL 550.

Advertising
Advertising

Bukan hanya pandai berbahasa, diplomat juga harus menguasai ilmu hukum dan pemerintahan yang berlaku di negara sendiri maupun negara tujuan. Diplomat pada umumnya harus berwawasan luas, terutama jika bersinggungan dengan topik ekonomi, politik, dan budaya. Kemampuan untuk bernegosiasi juga diperlukan agar perundingan berjalan dengan baik dan menguntungkan negara.

Menurut Sugeng Rahardjo, dilansir dari laman uprjayaraya.com, seorang diplomat tidak perlu memiliki banyak bakat. Seorang diplomat hanya perlu kedisiplinan, kekokohan dalam pendirian, semangat untuk belajar dan bekerja baik mandiri maupun dalam kelompok.

Diplomat harus dapat menjadi pendengar yang baik, memiliki komitmen, berintegritas, toleran, dan pantang menyerah. Kepribadian yang unggul diperlukan dalam diri seorang diplomat karena mereka dituntut untuk bekerja di bawah tekanan. Sementara itu, fungsi diplomat lainnya dapat dipelajari selama berproses.

DINA OKTAFERIA

Baca: Ini Penjelasan Kemenlu Mengenai Kekerasan pada Diplomat Nigeria

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

2 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

5 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

8 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

16 hari lalu

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

Teknologi AI berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di luar ancamannya, berikut beberapa profesi menjanjikan di bidang pengembangan AI.

Baca Selengkapnya