Belum Ada Obatnya, Berikut Penyebab dari Alzheimer

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 3 Desember 2021 15:13 WIB

Perbedaan otak penderita alzheimer dan otak yang sehat. (cdn.powerofpositivity.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Jenis dimensia yang paling umum terjadi adalah alzheimer. Setidaknya, sebanyak 60-80 persen penderita demensia jenis alzheimer. Biasanya, penderitanya adalah berusia 65 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan orang berusia di bawah 65 tahun juga berpotensi mengalami alzheimer. Kerusakan sel dalam otak menjadi penyebab utama terjadinya alzheimer ini.

Melansir dari healthline.com, alzheimer merupakan penyakit progresif otak yang dapat menyebabkan penurunan kinerja dan fungsi kognitif otak. Sebelum penderita mengalami gangguan alzheimer, otak telah mengalami kerusakan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Penumpukkan protein yang tidak normal akhirnya membentuk plak dan kusut. Kondisi ini menjadi pemicu timbulnya penyakit alzheimer. Seiring perjalanan waktu, otak akan mengalami penyusutan secara signifikan.

Gejala alzheimer berlangsung secara bertahap, dimulai dari gejala yang paling ringan sampai gejala yang paling berat. Sebagaimana dijelaskan dalam alz.org, gejala alzheimer diawali dengan kesulitan mengingat informasi sebab penyakit ini akan menyerang bagian otak yang berkaitan dengan penerimaan awal informasi terlebih dahulu. Melansir dari webmd.com, berikut beberapa gejala-gejala dari alzheimer:

  1. Kesulitan mengingat nama, acara, dan percakapan
  2. Masalah konsentrasi
  3. Perubahan kepribadian,
  4. Suasana hati yang mudah berubah
  5. Rasa bingung
  6. Kesulitan dalam mengambil keputusan
  7. Beberapa gejala lain yaitu kesulitan melakukan percapakan atau aktivitas sehari-hari.

Dikutip dari healthline.com, baik alzheimer maupun penyakit demensia lainnya, belum terdapat obatnya. Dokter cenderung akan memfokuskan perawatan pengelolaan gejala dan menjaga penyakit agar tidak semakin parah.

Sebagaimana dijelaskan dalam laman webmd.com, untuk mendeteksi alzheimer, dokter biasanya akan melakukan skrining terhadap otak menggunakan mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI). Nantinya, otak akan dipotret menggunakan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menghasilkan gambar yang tajam dan detail. Selain itu, dokter juga akan melakukan pengujian terhadap memori.

Advertising
Advertising

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Tak Hanya Lansia, Orang Muda pun Bisa Terserang Alzheimer

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

17 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

10 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya