Stop Merokok, Hindari Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Antara

Selasa, 7 Desember 2021 15:06 WIB

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, Ade Meidian Ambari, menjelaskan rokok dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung. Ia mengatakan rokok bertanggung jawab atas 10 persen dari total kasus penyakit kardiovaskular.

Ia juga mengutip data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan penyakit kardiovaskular adalah faktor utama kematian secara global karena menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahun.

"Dari perspektif pencegahan kardiologi, ini adalah sebuah masalah," katanya.

Saat ini, jumlah perokok Indonesia telah mencapai 65 juta jiwa. Dengan angka yang sangat besar tersebut, Ade menyarankan mereka segera berhenti merokok untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

"Sekitar satu atau dua tahun setelah berhenti merokok terjadi penurunan risiko atau dalam jangka panjang mengurangi risiko gagal jantung,” ungkapnya.

Advertising
Advertising

Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Badan Kesehatan Dunia, Tikki Pangestu, mengatakan permasalahan rokok harus segera diselesaikan dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan cara alternatif bagi pecandu rokok yang kesulitan berhenti. Tikki mencontohkan Inggris berhasil menurunkan jumlah perokok berkat cara alternatif.

Ia mengutip laporan The England Journal of Medicine yang menyebutkan ada 20 ribu orang berhenti merokok di Inggris setiap tahun. Efektivitas cara alternatif juga ditunjukkan melalui survei yang dipublikasikan Badan Statistik Inggris. Berdasarkan hasil survei tersebut, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019. Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa dengan 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta wanita.

"Jadi, ini bukti yang cukup meyakinkan untuk efektivitas dari produk ini,” ujarnya.

Menurutnya, produk alternatif telah menerapkan konsep pengurangan risiko dan berdasarkan sejumlah kajian, produk tembakau alternatif mampu menurunkan risiko hingga 90-95 persen daripada rokok konvensional yang dibakar.

"Produk itu penting sebagai bantuan potensial untuk membantu orang berhenti merokok,” tegasnya. "Harus ada kemauan dan komitmen politik dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta sosial."

Konsultan senior kardiologi Rumah Sakit Manila, Rafael R. Castillo, mengatakan tembakau alternatif diberdayagunakan sebagai alternatif untuk berhenti merokok meskipun produk tersebut tidak sepenuhnya bebas risiko. Menurutnya, mengganti kebiasaan merokok dengan produk tembakau alternatif menciptakan peluang lebih besar untuk sepenuhnya berhenti.

“Produk itu dapat dipertimbangkan sebagai solusi untuk perokok berat. Penggunaan produk ini juga menunjukkan penurunan detak jantung yang signifikan dibandingkan dengan rokok,” jelasnya.

Baca juga: Kenali 4 Penyakit Kardiovaskular yang Umum Terjadi

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

4 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

4 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

13 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

14 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya