Tips Cegah Serangan Rayap di Kayu-kayu Rumah

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 2 Januari 2022 20:16 WIB

Ilustrasi rayap pada perabotan. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta -Penyebab hancurnya sebuah bangunan rumah ternyata bukan hanya karena bencana, seperti gempa bumi atau angin ribut, melainkan rayap.

Ya, serangan rayap, binatang yang berkoloni ini mengikis kayu-kayu atau komponen rumah yang terbuat dari bahan organik kayu. Tak ayal, rayap mempunyai dampak ekonomis yang besar dalam kehidupan manusia, tepatnya aset sebuah keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Rudy C. Tarumingkeng, menyatakan bahwa akibat serangan rayap pada bangunan rumah termasuk perkakas furnitur, kerugian ekonomis di Indonesia diperkirakan mencapai Rp300 miliar setiap tahun.

“Rayap adalah serangga yang merugikan karena merusak (makan) kayu. Hal ini tergambar dalam pepatah lama ‘bak kayu dimakan rayap’, mengungkapkan kehancuran, kelemahan atau deteriorasi’,” tulis Tarumingkeng dikutip Tempo dalam situs akademiknya, rudyct.com.

Adapun jenis kelompok rayap pemakan kayu yang paling dominan bernama rayap subteran.

Kelompok rayap subteran ini, lazim membuat koloni di dalam kayu lembab yang mengandung selulosa. Biasanya di tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan tanah atau di dalam tunggak pohon.

Lalu, rayap tersebut memasuki kayu bangunan dengan jalan menembus celah-celah, kemudian berpesta memakannya.

Berikutnya: 5 tips mencegah kemungkinan serbuan rayap pada kayu-kayu bangunan rmah keluarga...
<!--more-->

Sebagian jenis rayap juga mengeluarkan cairan kimia yang mampu menghancurkan ramuan semen pada kayu-kayu rumah.

Advertising
Advertising

Dilansir dari sebuah penelitian yang berjudul “Biology and Ethology of Termites” oleh Tarumingkeng, berikut adalah tips-tips mencegah kemungkinan terjadinya serangan rayap pada kayu-kayu bangunan rumah:

  1. Hindari adanya bahan-bahan kayu, misalnya sisa-sisa tunggak pohon di sekitar rumah. Sebab, adanya sisa-sisa pohon itu berpotensi menjadi sumber infeksi rayap. Pun dengan adanya pohon-pohon tua atau jaringan pohon akarnya telah mati, dapat menjadi sumber makanan rayap dan dapat menjadi lokasi sarang perkembangan koloni rayap.
  2. Hindari kontak antara tanah dengan bagian kayu-kayu dari bangunan rumah. Namun, cara ini rupanya tidak secara mutlak mencegah serangan rayap karena mereka dapat membuat terowongan kembara di atas tembok, lantai, dan dinding. Akan tetapi, cara ini setidaknya dapat memperlambat serangan rayap dan bila terdapat terowongan-terowongan rayap mampu terdeteksi sejak dini.
  3. Gunakan jenis kayu yang kuat dan awet, seperti kayu jati bagian teras (dalam). Selain itu, dapat juga menggunakan kayu yang telah diawetkan dengan bahan-bahan kimia anti rayap. Untuk kayu yang dipasang di bawah atap, direkomendasikan menggunakan bahan pengawet kimia seperti Garam Wolman. Sedangkan kayu di luar rumah, perlu bahan pengawet kimia kayu berupa larutan minyak, seperti Kreosot.
  4. Melindungi bangunan rumah dengan cara membuat benteng atau fondasi yang kuat terhadap serangan rayap. Di bagian fondasi rumah ini, dibuat dengan cara mencampur bahan dengan Termitisida. Selain itu, dapat juga dengan memperlakukan tanah di bawah dan di sekitar fondasi rumah dengan Termitisida yang memiliki sifat persisten, serta memiliki afinitas dengan tanah. Cara ini dianggap paling efektif untuk mencegah serangan rayap.
  5. Apabila kayu-kayu rumah telah diserang rayap, maka gunakan cara-cara pengendalian yang ramah lingkungan. Misalnya, dengan pengumpanan dan pengendalian koloni rayap menggunakan insektisida penekan pertumbuhan kutikula seperti Heksaflumuron, dan lain sebagainya.

Baca : Kenali Faktor Pendukung Rayap Berbiak yang Gerogoti Kayu Rumah

HARIS SETYAWAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

2 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

11 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

13 hari lalu

Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

Kamu juga ingin punya hunian berkonsep minimalis? Simak beberapa tips untuk mengoptimalkan space rumah minimalis menjadi hunian impian.

Baca Selengkapnya

Pameran Furnitur IFEX 2024 Gaet Lebih dari 13 Ribu Pembeli

49 hari lalu

Pameran Furnitur IFEX 2024 Gaet Lebih dari 13 Ribu Pembeli

Angka pembeli furnitur dari dunia internasional dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

50 hari lalu

Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

Pameran dagang internasional digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta sejak Rabu, 13 Maret 2024 hingga Sabtu, 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Bangun Industri Furnitur dari Hulu ke Hilir, Asmindo Gandeng Cina National Furniture Asosiation

27 Februari 2024

Bangun Industri Furnitur dari Hulu ke Hilir, Asmindo Gandeng Cina National Furniture Asosiation

Asmindo menggandeng Cina National Furniture Asosiation (CNFA) untuk membangun industri furnitur yang berkelanjutan dari hulu sampai hilir.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

2 Februari 2024

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.

Baca Selengkapnya

Pameran Ommatidia di Galeri Orbital Dago Bandung Hadirkan Aneka Gambar Serangga

1 Februari 2024

Pameran Ommatidia di Galeri Orbital Dago Bandung Hadirkan Aneka Gambar Serangga

Pada pameran ini selain karya-karya di kanvas, Hilman membuat buku seni tanpa cerita berisi gambar-gambar eksplorasi hitam-putih berjudul Innersects.

Baca Selengkapnya

Ada 116 Ribu Jenis Lalat di Dunia, Ini 7 Jenis yang Populer di Indonesia

14 Januari 2024

Ada 116 Ribu Jenis Lalat di Dunia, Ini 7 Jenis yang Populer di Indonesia

Setiap jenis lalat di Indonesia memiliki kebiasaan dan lingkungannya sendiri.

Baca Selengkapnya