Saran untuk Orang Tua agar Anak Terhindar dari Omicron

Reporter

Antara

Senin, 3 Januari 2022 15:26 WIB

Siswa sekolah dasar saat mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri Anyelir 1 Kota Depok, 27 Desember 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk anak ini diberikan kepada anak dengan umur antara 6 hingga 11 tahun. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua bisa mengambil sejumlah langkah demi menjaga anak-anak agar tak terkena COVID-19, termasuk varian Omicron. Apalagi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dimulai di sejumlah daerah.

Dr. Allison Messina, kepala penyakit menular di Johns Hopkins All Children's Hospital di St. Petersburg, Florida, dan Dr. Sarah Ash Combs, dari Children's National Hospital di Washington DC memberikan lima tips.

Jadikan Omicron hal serius
Kondisi COVID-19 parah, termasuk varian Omicron, jarang terjadi di antara anak-anak. Tetapi, para ahli kesehatan mengatakan orang muda tidak kebal dari virus atau penyakit parah dan kematian.

"Saya pribadi telah melihat banyak anak yang sebelumnya sehat terkena COVID-19. Saya pikir, sebagai orang tua, Anda ingin melakukan apapun sebisanya untuk mencegah anak dalam situasi itu," kata Combs, seperti dikutip dari ABC News.

Dengan hadirnya Omicron, para ahli kesehatan mengatakan peningkatan jumlah kasus dan rawat inap di antara anak-anak bukan karena varian menyerang mereka tetapi lebih mungkin karena fakta sebagian besar anak di bawah usia 18 tahun masih belum divaksin. Di sisi lain, Messina khawatir para peneliti belum tahu apakah Omicron itu sendiri menyebabkan gejala yang lebih ringan atau apakah bisa lebih ringan karena sudah vaksinasi COVID-19.

Advertising
Advertising

"Yang saya khawatirkan, anak-anak relatif belum vaksinasi. Anak-anak pada umumnya tidak memiliki kekebalan dasar seperti yang dimiliki orang dewasa," ujarnya.

Baik Messina maupun Ash Combs sependapat, hal pertama yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak dari COVID-19 yakni memberikan vaksin dan memastikan orang dewasa yang berinteraksi juga divaksin, termasuk suntikan booster.

Tetap bermasker di tempat umum
Seiring penyebaran Omicron dan kasus COVID-19 terus meningkat, Messina dan Combs mengatakan semua orang harus pakai masker saat berada di tempat umum, terutama dalam ruangan seperti toko kelontong.

"Saya akan memberi tahu orang tua, kembali ke tindakan sebelumnya yang biasa dilakukan, seperti pakai masker, " kata Combs.

Dia menganjurkan anak-anak juga tetap mengenakan masker ke sekolah, baik yang sudah divaksin maupun belum karena memberikan perlindungan multilevel. Selain itu, mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan menjaga jarak juga penting dilakukan.

Jika ragu, asumsikan COVID-19
Banyak gejala Omicron, termasuk sakit tenggorokan, pilek, demam dan batuk, yang sangat mirip dengan flu dan pilek biasa. Akibatnya, satu-satunya cara untuk benar-benar mendiagnosis anak adalah dengan melakukan tes COVID-19.

"Agar benar-benar aman, melakukan tes adalah kuncinya," tutur Combs.

Jika orang tua tidak yakin apakah anak menderita COVID-19 atau pilek, Combs mengatakan untuk menganggap itu COVID-19 dan mengikuti protokol kesehatan, misalnya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) terkait isolasi.

Kurangi pertemuan besar dengan keluarga lain
Jika keluarga berkumpul dengan orang-orang di luar rumah tangga Anda, perlindungan terbaik yakni memastikan semua orang yang berhubungan dengan keluarga telah divaksinasi. Messina mengatakan keluarga juga harus mempertimbangkan untuk mengurangi kegiatan sosial. Dia menyarankan Anda bersikaplah sedikit lebih berhati-hati.

"Di saat seperti ini, dengan hadirnya Omicron, ketika kita melihat begitu banyak kasus sekarang dan mungkin benar-benar belum mencapai puncaknya, inilah saatnya untuk lebih memperhatikan dan membatasi waktu pertemuan besar, setidaknya sampai jumlah kasus mulai menurun," imbaunya.

Kemudian, apakah orang tua memutuskan untuk membiarkan anak pergi bermain atau berkumpul dengan teman juga dapat bergantung pada usia mereka. Combs mencatat anak-anak yang berusia lebih tua dan sudah divaksinasi dapat memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk bersama. Seperti banyak hal yang terjadi selama pandemi, Combs mengatakan keadaan dapat berubah dan orang tua harus menyesuaikannya.

"Setiap situasi akan berubah, jadi nilai kembali hari demi hari, minggu demi minggu," jelasnya.

Jaga kebersihan tetapi jangan terlalu stres
Sejak awal pandemi COVID-19, banyak orang membersihkan semua yang berhubungan dengan anak-anak. Tetapi, para ahli mengatakan sekarang setelah tahu lebih banyak tentang virus, orang tua tidak perlu sampai mengelami stres.

"Kami tahu COVID-19 tidak ditularkan dengan sangat baik oleh apa yang kami sebut benda mati yang disentuh. Saya rasa tidak perlu panik seperti yang kita lakukan pada awal-awal terhadap bahan makanan dan surat-surat," tutur Combs.

Para ahli kesehatan mengatakan selalu menjadi ide baik untuk mengajari anak-anak menjaga kebersihan tangan, termasuk sering mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Menurut Combs, salah satu kelompok usia yang harus diperhatikan orang tua yakni balita dan bayi yang mungkin memasukkan mainan ke dalam mulut. Inilah sebabnya dia merekomendasikan untuk lebih berhati-hati dengan pertemuan anak-anak pada usia itu.

Baca juga: Kaitan Omicron dan Keparahan Penyakit Menurut Pakar

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya