TEMPO.CO, Jakarta -Selain deodoran pabrikan, tawas merupakan salah satu produk yang populer digunakan sebagai pembantu penghilang bau badan.

Tawas berbentuk kristal merupakan kelompok garam rangkap berhidrat bersifat isomorf. Diketahui kristal tawas cukup mudah larut dalam air, namun tergantung pada jenis logam dan suhu.

Dalam publikasi pengolahan tawas seperti yang dikutip dari laman pgsd.unimed.ac.id tim PKM-K UNIMED membuat olahan tawas berbentuk deodorant spray dari tawas dan mint. Menurut tim PKM-K UNIMED deodorant yang berbahan dasar tawas lebih aman digunakan sebagai lantaran bersifat antiperspirant sehingga ramah untuk berbagai jenis kulit.

Sifat antireapirant tersebut membuat deodorant lebih ramah di kulit ketiak, tidak menimbulkan iritasi sebagaimana deodorant pabrikan, masih menurut informasi di laman yang sama disebutkan bahwa tawas dikenal sebagai garam mineral yang antimikroba, antiseptik.

Peranan antiseptik ini membuat tawas dikenal mampu mengendalikan bau badan sebab sebenarnya terjadinya bau tidak sedap dari badan diakibatkan oleh adanya aktivitas bakteri.

Mengutip informasi dari Jurnal Farmagazine menjelaskan pada bagian perakaran tubuh seperti selangkangan, kemaluan, hidung hingga ketiak merupakan kawasan di mana terdapat kelenjar apokrin yang merupakan kelenjar penghasil keringat tidak bening dan kadang berbau.

Cara menggunakan tawas kristal direkomendasikan setelah mandi, menurut Healthyline.com cara menggunakannya cukup mengoleskan tawas di permukaan kulit yang agak basah dengan sisi krital tawas yang tidak bergerigi, tujuannya menghindari adanya iritasi.

Cara gunanya tinggal mengoleskan tawas ke arah atas atau bawah, melingkar, jika perlu tambahkan sedikit air ke batu tawas supaya dapat menyerap ke tubuh lakukan sampai selesai hingga seluruh permukaan ketiak kena tawas. Efektifitas melenyapkan bau badan, tentu tidak seketika.

TIKA AYU
Baca juga : Detoks Ketiak dari Antiprespirant dan Deodoran Bisa Bikin Bau Badan Berkurang?