Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amankah Menggunakan Tawas sebagai Deodoran?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi deodoran. Shutterstock
Ilustrasi deodoran. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tawas adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan sebagai deodoran. Banyak orang meninggalkan deodoran biasa dan beralih menggunakan tawas untuk mengontrol bau badan.

Ada banyak jenis deodoran alami di pasaran yang menggunakan bahan berbeda-beda untuk mencegah bau badan, seperti deodoran prebiotik dan deodoran alami standar lainnya seperti tawas.

Namun, muncul pertanyaan, apakah penggunaan tawas aman digunakan sebagai deodoran?

Tawas atau biasa dikenal sebagai potassium alum adalah senyawa mineral yang memiliki sifat antiseptik dan astringen. Zat anti-microbial pada tawas mampu menghilangkan pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. 

Food and Drug Administration (FDA) mengatakan pemakaian tawas sebagai deodoran aman untuk digunakan. Salah satu daya tarik tawas sebagai deodoran adalah dapat menghindari bahan kimia yang ditemukan pada deodoran konvensional.

Mengenakan deodoran dan antiperspiran alami juga dapat menghambat pelepasan racun dari tubuh. Dikutip dari Healthline, deodoran biasa mencegah tubuh berkeringat secara alami sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan penumpukan racun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tawas alami dan aman dari bahan-bahan kimia berbahaya, bahkan tidak meninggalkan noda kuning di pakaian. Meski demikian, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan tawas sebagai deodoran.

Penggunaan tawas untuk bau ketiak pada beberapa orang juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya iritasi, gatal, sensasi terbakar, kulit kering dan kemerahan hingga munculnya reaksi alergi.

Perhatikan instruksi penggunaan dan hindari menggunakannya setelah bercukur atau pada kulit yang terluka.

Pilihan Editor: Cegah Bau Badan, Ini 6 Bahan Alami Pengganti Deodoran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

4 jam lalu

Ilustrasi memakan buah-buahan. Shutterstock.com
Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

Kandungan berbagai vitamin dan mineral dalam buah-buahan ini dapat membantu kulit menjadi sehat, cerah, dan terawat.


Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

2 hari lalu

Perawatan menghilangkan bulu ketiak ZAP. Istimewa/ZAP
Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

Teknik yang tepat dalam mencukur bulu ketiak dapat membuat perbedaan besar dalam kenyamanan dan hasil akhirnya.


Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

6 hari lalu

Ilustrasi wanita membersihkan wajah. Freepik.com/Gpointstudio
Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.


Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

6 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

7 hari lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

12 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

13 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Freepik.com/Freepic.diller
5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.


Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

14 hari lalu

Ilustrasi pengharum atau parfum. youtube.com
Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.


7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

14 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Foto: Freepik.com/Lifestylememory
7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.


Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

14 hari lalu

Threadlift dapat mengencangkan kulit wajah yang kendur dan meremajakan kulit serta merangsang produksi kolagen/Foto: Doc. Derma Express
Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.