2 Mekanisme Soal Perubahan Warna Aplikasi PeduliLindungi dari Hitam Jadi Hijau

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 16 Februari 2022 08:07 WIB

Pengunjung melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki Pasar Mayestik, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 akan mendapati warna hitam pada aplikasi PeduliLindungi mereka. Artinya, mereka tidak boleh masuk ke fasilitas publik yang mengharuskan memindai aplikasi tersebut.

Lalu kapan warna pada aplikasi PeduliLindungi akan kembali seperti semula atau hijau?

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji mengatakan, status warna pada aplikasi PeduliLindungi otomatis berwarna hijau jika orang tersebut sudah sembuh atau negatif Covid-19. Ada dua mekanisme yang membuat warna pada aplikasi yang semula hitam menjadi hijau.

Pertama, pada kasus pasien Covid-19, warna hitam di aplikasi PeduliLindungi akan kembali ke warna semula atau hijau setelah menjalani tes PCR ulang dua kali dengan hasil negatif. Tes tersebut paling cepat dilakukan pada hari kelima atau keenam sejak keluar hasil tes yang menunjukkan positif Covid-19. Adapun selang pemeriksaan tes PCR yang pertama dan kedua adalah 24 jam.

"Tes ulang harus melalui pemeriksaan PCR," kata Setiaji pada Selasa, 15 Februari 2022. "Hasil negatif Covid-19 berdasarkan tes antigen tidak diakui."

Advertising
Advertising

Kedua, warna hitam akan otomatis berubah menjadi hijau, sepuluh hari sejak hasil tes yang menunjukkan positif Covid-19 keluar. "Tak perlu tes ulang, maka status hitam otomatis selesai pada H+10," ujar Setiaji.

Perhatikan simulasi berikut:

  • 1 Februari 2022: tes antigen atau PCR menunjukkan positif Covid-19. Dihitung hari pertama positif kemudian menjalani isolasi.
  • 2 Februari 2022: H+1
  • 3 Februari 2022: H+2
  • 4 Februari 2022: H+3
  • 5 Februari 2022: H+4
  • 6 Februari 2022: H+5 menjalani tes PCR ulang yang pertama
  • 7 Februari 2022: H+6 menjalani tes PCR ulang yang kedua

Apabila kedua tes PCR ulang menunjukkan hasil negatif Covid-19, maka warna aplikasi PeduliLindungi yang semula hitam akan berubah menjadi hijau. Namun jika salah satu atau kedua tes ulang tadi masih menunjukkan hasil positif Covid-19, maka orang tersebut harus melanjutkan isolasi.

Berikut simulasi lanjutan jika pasien Covid-19 tidak melakukan tanpa tes PCR ulang pada H+5 dan H+6:

  • 8 Februari 2022: H+7
  • 9 Februari 2022: H+8
  • 10 Februari 2022: H+9
  • 11 Februari 2022: H+10

Status warna pada aplikasi PeduliLindungi akan kembali seperti semula. Kementerian Kesehatan menyesuaikan status warna kasus positif Covid-19 pada aplikasi PeduliLindungi berdasarkan kriteria selesai isolasi yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron.

Baca juga:
Jangan Bingung, Cek Jadwal Vaksin Booster di Aplikasi PeduliLindungi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

57 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

17 Desember 2023

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

Peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19. Imunitas tubuh menurun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

14 Desember 2023

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

Guru Besar UI mengatakan orang dengan gejala flu, yang dia nilai mirip gejala COVID-19, perlu memakai masker untuk mencegah penularan.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

14 Desember 2023

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap merebaknya kembali kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya