TEMPO.CO, Jakarta - Buah rambutan (Nephelium lappaceum) yang sudah ranum rasanya manis dan menyegarkan. Ciri buah ini terutama di kulitnya merujuk seperti namanya.

Kulit rambutan muda berwarna hijau. Jika sudah ranum warnanya merah agak kuning. Isinya berwarna putih. Rambutan tak hanya soal rasa, tapi buah itu juga mengandung nutrisi untuk kesehatan, seperti dikutip dari Healthline.

Buah rambutan mengandung zat tepung, protein, asam amino, lemak. Ada pula enzim yang esensial dan nonesensial, vitamin, mineral makro, dan mikro yang menyehatkan, seperti dikutip dari laman repositori Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Tak hanya daging buahnya, kulit rambutan juga bermanfaat untuk mengurangi deman dan disentri. Daun rambutan berguna untuk menghitamkan rambut dan mengobati diare. Ekstrak biji rambutan pun bermanfaat untuk meredakan kadar gula yang tinggi.

Mengutip Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin C, zat besi, fosfor, dan lemak. Kulit buahnya mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Biji rambutan mengandung lemak dan polifenol. Daunnya mengandung tanin dan saponin. Sedangkan kulit batangnya mengandung tanin, saponin, flavonoid dan zat besi.

Tanin yang rasanya sepat juga bersifat antibakteri. Saponin pun senyawa antibakteri, itu terkandung dalam kulit rambutan. Begitu juga dengan flavonoid. Senyawa triterpenoid sebagai antijamur, antibakteri, antivirus.

Mengutip Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Kementerian Pertanian, bagian rambut merupakan lapisan kuli terluar atau eksokarp. Bagian dalam rambutan, selaput berwarna putih yang melindungi daging buah disebut endokarp. Bagian antara daging buah dengan biji rambutan, ada selaput tebal yang dinamai aril. Saat mengupas rambutan, biasanya aril ikut menempel di daging buah sebelum lepas dari biji.

TIKA AYU

Baca: 4 Manfaat Kesehatan yang Terkandung dalam Nutrisi Buah Rambutan