Tempe Menghilang Dipicu Mogok Perajin: Coba Bikin Tempe Sendiri di Rumah

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 21 Februari 2022 22:54 WIB

Perajin tempe menata alat untuk merebus kedelai di tempat usahanya saat aksi mogok produksi di Kampung Tempe Tenggilis Kauman, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 21 Februari 2022. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta -Tempe dan tahu yang merupakan makanan berbahan baku kedelai mulai menghilang di pasar-pasar terkait aksi mogok sejumlah perajin tempe dan tahu di beberapa kota seperti DKI Jakarta dan Surabaya.

Aksi mogok itu karena naiknya harga bahan baku kedelai. Dikutip dari laman dpr.go.id, dilaporkan harga kedelai dunia pada minggu pertama Februari 2022 mencapai USD 15,77 per gantang.

Menurut informasi yang disampaikan Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim, alasan terjadinya lonjakan harga kedelai, akibat inflasi di negara produsen yang belakangan berdampak pada meningkatnya biaya input produksi, sewa lahan hingga kekurangan tenaga kerja, juga faktor cuaca.

Proses pembuatan tempe kedelai dan kacang merah meliputi perendaman, penggilingan, pencucian, perebusan, pendinginan, penambahan ragi serta pengemasan dan fermentasi, mengutip dari laman journal.uinsi.ac.id.

Dengan kelangkaan tempe dan tahu, diketahui harganya terkerek an pengusaha olahan tahu dan tempe mengakali usaha mereka dengan mengurangi ukurannya. Berikut ini merupakan cara membuat tempe.

Bahan:
Kedelai
Ragi

Cara pembuatan:
1. Kedelai direndam sebanyak 250 gram, di dalam air selama 8 jam
2. Selanjutnya, penggilingan kedelai dilakukan tujuannya untuk melepas kulit ari. Caranya dilakukan dengan memutar diikuti dengan meremas biji kedelai supaya terbelah.
3. Kemudian dilanjutkan dengan mencuci kembali biji kedelai.
4. Perebusan kedelai kembali dilakukan, caranya memasukkan kedelai di dalam panci yang sudah berisi air masak selama 30 menit. Aduk hingga seluruh kedelai terendam sempurna menggunakan pengaduk bersih.
5. Tiriskan kedelai dengan baik-baik, artinya tidak menyentuh kedelai, menghindari kontaminasj dan gagal produksi. Letakkan kedelai di wadah yang lebar tujuannya untuk proses pendinginan kedelai, tunggu selama 30 menit untuk proses pendinginan hingga suhu berkisar 35 derajat celcius.
6. Ketika sudah dipastikan kedelai kondisi dingin, lanjutkan dengan pemberian ragi sebanyak 1/2 sendok makan. Lakukan secara bertahap supaya ragi merata. Aduk hingga seluruh bahan tercampur rata.
7. Proses selanjutnya pengemasan, ambil wadah untuk membungkus tempe. Pastikan pembungkus tempe ada diberikan ruang udara.
8. Tempe yang telah di dalam wadah pembungkus ke dalam inkubator bersuhu 30 derajat celcius. Rentang waktu selama 36-48 jam menunggu proses fermentasi tempe berlangsung. Suhu terbaik untuk proses feentasi yakni 30 derajat celcius. Tempe yang sudah matang ditandai dengan adanya miselium putih dan tekstur tempe lebih padat.

Begitulah proses cara pembuatan tempe. Tertarik?

TIKA AYU
Baca juga : Produsen Tempe di Sunter Jaya Sudah Mulai Mogok Produksi Hari Ini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

6 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

6 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

8 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

12 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

14 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

15 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

17 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

18 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.

Baca Selengkapnya