Luangkan Waktu untuk Tingkatkan Keakraban Keluarga

Reporter

Antara

Rabu, 2 Maret 2022 22:00 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua menonton pertandingan olahraga di televisi. Freepik.com/master1305

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19, waktunya kumpul keluarga karena lebih banyak waktu di rumah. Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan untuk meningkatkan keeratan dan kebersamaan dengan keluarga saat pandemi Covid-19 harus dibarengi dengan menciptakan momen bersama.

"Salah satu tipsnya adalah harus ciptakan momen bersama, apapun itu. Kapan yang waktunya semua bisa kumpul, entah itu makan bersama, kruntelan sebelum tidur, atau sambil oles-oles Our in One dengan keluarga, dan lain sebagainya. Itu bisa dilakukan. Jadi, ciptakan momen rutin bersama dalam sehari dan dijadwalkan," kata Vera. "Bisa juga main bersama anak, atau nonton bareng. Jadi, targetnya enggak harus anak ngobrol. Nanti kalau dipaksa malah jadinya enggak fun aktivitasnya."

Vera menjelaskan momen kebersamaan harus diciptakan, terlebih lagi di waktu seperti saat ini, di mana keluarga lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul di rumah. Dia mengatakan di masa seperti ini beberapa keluarga justru merasa lebih renggang dengan anggota keluarga lain. Hal itu disebabkan setiap anggota keluarga sibuk melakukan aktivitas masing-masing.

"Beberapa keluarga yang datang ke ruang praktek online juga memang banyak di tahun kedua, mulai dari tahun lalu sampai tahun ini, mulai banyak yang kayaknya setiap anggota keluarga jadi menarik diri. Jadi, asyik sendiri dengan gadget masing-masing," kata Vera.

Untuk menciptakan momen bersama keluarga, tentunya harus diperjuangkan. Vera mengimbau, meskipun orang tua memiliki kesibukan masing-masing, perjuangkanlah untuk menciptakan momen tersebut. Selain itu, usahakan melakukan momen tersebut menjadi sebuah rutinitas yang terjadwal sebab jika tidak diusahakan hal tersebut dapat berbahaya karena bisa menimbulkan jarak antar anggota keluarga.

Advertising
Advertising

"Ini bahaya. Jadi memang kebersamaan, kedekatan keluarga harus tetap diutamakan, harus diperjuangkan. Jangan mau dikalahkan dengan tekanan-tekanan yang ada dari luar," tuturnya.

Baca juga: Kaitan Alat Kontrasepsi dan Mitos soal Anak

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

3 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

7 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

10 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

11 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya