Tuna Makanan Laut Paling Populer, Simak Manfaatnya

Jumat, 11 Maret 2022 11:00 WIB

ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan tuna adalah salah satu jenis makanan laut yang paling populer di dunia. Selain dagingnya yang tebal, tuna juga sangat bergizi. Kandungan gizi pada tuna dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan.

Tuna merupakan spesies ikan air asin yang habitatnya tersebar mulai dari Samudera Atlantik hingga Indonesia. Spesies tuna yang paling umum dikenal di Amerika Serikat adalah Skipjack, juga dikenal sebagai tuna “ringan”, dan Albacore, juga dikenal sebagai tuna “putih”.

Tuna berwarna merah cerah dan sering dijadikan suatu hidangan seperti sushi. Ikan ini menjadi sumber vitamin B12 yang sangat baik. Vitamin ini dibutuhkan tubuh untuk membentuk DNA. Selain itu, vitamin B12 juga membantu membentuk sel darah merah baru dan mencegah perkembangan anemia.

Tuna juga kaya vitamin D. Tiga ons tuna kalengan menghasilkan sebanyak 50 persen dari tingkat harian yang direkomendasikan. Vitamin D ini diperlukan untuk kesehatan tulang, memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan memastikan pertumbuhan optimal pada anak.

Laman Web MD menulis, tuna masih memiliki berbagai manfaat lainnya untuk tubuh seperti:

  1. Menurunkan risiko penyakit jantung
Advertising
Advertising

Tingginya kadar asam lemak omega-3 pada ikan tuna dapat membantu mengurangi kadar asam lemak omega-6 dan kolesterol LDL yang dapat menumpuk di dalam arteri jantung. Penelitian telah menunjukkan makan lebih banyak omega-3 dikaitkan dengan penurunan tingkat penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung.

  1. Mencegah masalah penglihatan

Omega-3 dalam tuna juga memiliki efek positif pada kesehatan mata. Dalam sebuah penelitian terhadap 40 ribu profesional kesehatan wanita, wanita yang makan beberapa porsi tuna tiap pekan memiliki risiko 68 persen lebih rendah terkena mata kering. Omega-3 juga dianggap berkontribusi pada kesehatan retina secara keseluruhan.

  1. Mengurangi risiko kanker

Asam lemak omega-3 pada tuna juga dipercaya dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini penting karena banyak jenis kanker berkorelasi dengan peradangan kronis.

  1. Mendukung penurunan berat badan

Tuna adalah ikan yang berdaging tanpa lemak. Tuna mengandung tinggi protein, tetapi rendah kalori. Hal ini akan membuat kenyang lebih lama dan menghentikan seseorang makan lebih banyak.

Dalam sebuah penelitian, remaja yang secara teratur makan ikan tanpa lemak seperti tuna selama beberapa minggu kehilangan berat badan rata-rata dua pon lebih banyak daripada kelompok kontrol yang tidak makan ikan.

Baca juga: Sering Dianggap Mirip, Ini Perbedan Ikan Tuna dengan Ikan Tongkol

WINDA OKTAVIA

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

4 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

5 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

7 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya