Dampak Pandemi Covid-19 terhadap 3 Aspek Tumbuh Kembang Anak

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 17 Maret 2022 19:50 WIB

Ilustrasi anak bermain Lego. Dok. Lego

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener mengatakan pembatasan sosial atau social distancing selama pandemi Covid-19 mempengaruhi tiga aspek tumbuh kembang anak. Tiga aspek tumbuh kembang anak itu adalah perkembangan bahasa dan kognitif, perkembangan motorik dan sensorik, serta perkembangan sosial emosional.

Samanta menjabarkan setiap aspek tumbuh kembang anak tersebut dalam jumpa pers virtual pada Kamis, 17 Maret 2022.

  • Perkembangan bahasa dan kognitif
    Dari aspek perkembangan bahasa dan kognitif, Samanta mengatakan banyak studi yang menunjukkan bahwa pembatasan sosial memicu speech delay atau keterlambatan berbicara. "Bahkan ada anak yang kata pertamanya bukan mama, papa, ibu, atau bapak lagi, tapi mask atau masker," katanya. Sebab yang selalu mereka lihat dan menjadi perbincangan hangat adalah segala sesuatu tentang pandemi.

  • Perkembangan motorik dan sensorik
    Selama pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19, ruang gerak anak menjadi terbatas. Anak yang terbiasa bermain dengan teman-temannya di sekolah, di taman, atau lingkungan sekitar, menjadi lebih sering di rumah. Terlebih kondisi di setiap rumah berbeda-beda dan akan mempengaruhi kebiasaan anak dalam bergerak dan beraktivitas.

  • Perkembangan sosial dan emosional
    Samanta Elsener mengatakan, pandemi membuat anak merasa cemas jika bertemu langsung dengan orang lain, terutama yang baru pertama berjumpa. "Mereka enggak bisa bermain bersama karena merasa cemas saat pertama bertemu," ujarnya. Setiap orang berkenalan ulang karena berbeda interaksi lewat video call dengan bertemu langsung.

    "Ketika bertemu muka, terjadi keanehan sosial, cemas, malu," kata Samanta. "Mereka butuh waktu lama untuk observasi lagi."

Penggunaan gawai yang berlebihan selama pandemi juga meningkatkan pengaruh terhadap tiga aspek tumbuh kembang itu. Anak yang tidak mendapatkan stimulasi yang tepat akan lebih individualis, egosentris, cepat bosan, dan sering tantrum.

Untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap berjalan di masa pandemi dalam kondisi pembatasan sosial, Samanta mendorong orang tua agar memberikan stimulasi yang tepat. Contohnya dengan membacakan buku-buku bergambar, mengajak anak melakukan kegiatan seni, bermain peran sesuai imajinasi anak, seperti guru dan murid, pasien dengan dokter. Dari situ, nantinya anak tahu dan siap ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya.

Orang tua, Samanta melanjutkan, juga harus berusaha menarasikan proses sosial yang terjadi agar anak mengenal dan mengetahui posisi dia dan orang-orang di sekitarnya. Misalkan saat keluarga besar datang, sampaikan kepada anak, dari mana mereka berasal, berapa lama perjalanan yang ditempuh, dan sebagainya.

Baca juga:
Perbedaan Usia Ideal Kelahiran Anak 2 Tahun, 3 atau 4 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

20 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

6 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

10 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya