Sebab Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Meski Hasil Tes Sudah Negatif

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 18 Maret 2022 21:09 WIB

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Usia adalah rahasia Illahi dan takdir memang tak bisa dihindari. Namun, secara ilmiah bisa dijelaskan kenapa ada pasien Covid-19 yang hasil tes usap sudah negatif tapi meninggal dunia.

Penyebabnya adalah respons peradangan berlebihan akibat Covid-19 yang dapat merusak organ dan menimbulkan kecenderungan penggumpulan darah. Dr. Adaninggar di akun Instagramnya menyatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan pasien Covid-19 meninggal.

Respons badai sitokin
Kemungkinan pertama yaitu respons badai sitokin yang diakibatkan oleh Covid-19 dan merusak banyak organ. Pada Covid-19 yang berat akan ada fase di mana respons imun terhadapt virus jadi berlebihan karena proses pembersihan virus sejak awal yang sudah kurang baik, mengakibatkan keradangan hebat yang dapat merusak banyak organ tubuh dan menyebabkan kematian.

Dampak Covid-19 pada organ tubuh
Kemungkinan selanjutnya disebabkan dampak Covid-19 pada beberapa sistem organ tubuh sehingga menyebabkan kematian secara mendadak. Dampak pada jantung yang disebabkan oleh pembekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah jantung, kerusakan otot jantung akibat reaksi radang, dan juga kerusakan langsung otot jantung akibat virus, semua itu mengakibatkan miokarditis, gangguan irama jantung. Lalu, ada dampak kecenderungan penggumpalan darah akibat Covid-19. Risiko tinggi penggumpulan darah akibat Covid-19 dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh daran organ-organ vital yang dapat menyebabkan kematian:

Covid-19 memperberat komorbid
Pada lansia dan penderita komorbid kronis yang sudah lama, ada kondisi seperti inframasi, kerusakan sel endotel pembuluh darah, dan gangguan respons imun. Kondisi seperti ini berlangsung lama dan bisa dikompensasi oleh tubuh. Covid-19 memicu kekacauan kondisi pada komorbid yang stabil tersebut, penggumpalan darah yang lebih hebat bisa menyebabkan kematian.

Advertising
Advertising

Kenapa justru meninggal saat swab sudah negatif?
Perjalanan Covid-19 jelas, pada fase awal kemampuan pembersihan virus adalah yang menentukan. Pada kondisi ringan, imun bisa membersihkan virus dengan baik sehingga jumlah virus akan menurun dan hasil swab akan negatif dan akan sembuh. Pada kondisi berat, proses pembersihan virus tidak optimal dan memicu peradangan berlebihan untuk menghilangkan virus. Jumlah virus akan tetap menurun namun peradangan tetap berlangsung hingga bisa menyebabkan dampak-dampak pada organ tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Pada kondisi ini hasil swab bisa negatif namun kondisi pasien tetap memburuk.

Pada pasien Covid-19 bergejala ringan apakah bisa mengakibatkan kematian?
Semakin berat gejala Covid-19, semakin berat peradangan yang terjadi, risiko pun semakin besar. Namun, ada kondisi gejala Covid-19 ringan atau tanpa gejala pun tetap bisa terjadi peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah, yang mengakibatkan penggumpalan darah, terutama pada lansia dan penderita komobrid. Penggumpalan darah ini tetap bisa berisiko menyebabkan gangguan organ dan kematian mendadak.

Vaksinasi adalah cara untuk bisa menurunkan viral load sehingga virus lebih mudah dibersihkan dan menurunkan risiko radang berlebihan. Namun, respons terbentuknya antibodi dan sel memori setelah melakukan vaksin pada setiap orang akan berbeda. Tidak semua orang bisa membentuk antibodi dan sel memori yang baik setelah vaksinasi, terutama pada lansia.

Kesembuhan pasien Covid-19 tidak hanyak ditentukan oleh tes PCR atau antigen yang negatif karena pada kondisi Covid-19 berat justru penderita bisa mengalami gangguan organ dan kematian saat hasil swab negatif.

Baca juga: Menkes Sebut Kebanyakan Pasien COVID-19 Meninggal Belum Vaksinasi Lengkap

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

11 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

19 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

4 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

4 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya