Ragam Usaha yang Diprediksi Laris saat Ramadan

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 29 Maret 2022 12:12 WIB

Pedagang melayani pembeli yang membeli takjil untuk berbuka puasa di kawasan Jalan Panjang, Jakarta, 9 Mei 2020. Dampak COVID-19 dan penerapan PSBB membuat penurunan pendapatan penjual takjil musiman ini. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan memunculkan beragam peluang bisnis yang patut dicoba. Hal ini tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Populix. Survei berjudul “Embracing Ramadan 2022” ini membahas seputar perilaku konsumen Indonesia dalam menyambut Ramadan 1443H.

Survei dilakukan pada 1-9 Maret 2022 terhadap 1.492 responden berusia 18-55 tahun. Chief Executive Officer Populix, Timothy Astandu, menyebut menjelang Ramadan, banyak masyarakat dan pelaku bisnis yang berlomba untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai peluang usaha.

Melalui survei Embracing Ramadan 2022, perusahaan menyoroti beberapa perilaku konsumen dalam menyambut bulan suci ini hingga preferensi mereka dalam mempersiapkan menu berbuka puasa.

"Menariknya, peluang bisnis musiman ini tidak hanya berpotensi di kalangan masyarakat Muslim tetapi juga masyarakat non-Muslim. Kami berharap survei ini dapat menginspirasi masyarakat yang ingin mencari peluang bisnis, serta para pelaku bisnis yang tengah merumuskan strategi bisnis di bulan Ramadan tahun ini,” ujarnya.

Berikut beberapa poin temuan utama survei yang telah dilakun oleh perusahaan rintisan atau startup Populix.

Advertising
Advertising

Persiapan konsumen menjelang Ramadan
Sebelum memasuki Ramadan, 70 persen responden Muslim mengatakan memilih membersihkan rumah sementara 66 persen mengatakan akan mempersiapkan stok makanan, dan 47 persen memilih untuk mempersiapkan stok minuman. Ada juga 43 persen responden yang membeli pakaian baru dan 30 persen yang membeli perlengkapan salat untuk menyambut Ramadan.

Mayoritas responden juga telah menyediakan anggaran hingga 25-50 persen lebih besar dibandingkan bulan biasa. Menariknya, survei menunjukkan responden laki-laki cenderung bersedia mengeluarkan anggaran lebih besar dibandingkan perempuan untuk menyambut Ramadan.

Preferensi menu berbuka puasa
Dalam mempersiapkan menu berbuka puasa, 72 persen responden mengatakan sebagian disiapkan oleh diri sendiri maupun anggota keluarga. Sebagian lain dibeli dari pedagang terdekat di sekitar rumah atau kantor (71 persen), bazaar Ramadan (52 persen), teman/tetangga/keluarga yang menjual menu berbuka puasa (44 persen), maupun aplikasi pesan makanan online (25 persen).

Gorengan (74 persen), kolak (72 persen), dan hidangan utama (65 persen) merupakan menu makanan paling diminati responden beragama Muslim untuk berbuka puasa. Sementara itu, air mineral (72 persen) dan teh (70 persen) merupakan jenis minuman yang paling banyak dipilih responden untuk menemani berbuka puasa.

Survei “Embracing Ramadan 2022” juga memperlihatkan merek air mineral, teh dalam kemasan, hingga pilihan gerai untuk membeli teh kekinian yang paling disukai responden, baik Muslim maupun non-Muslim. Untuk merek air mineral dalam kemasan, mayoritas memilih Aqua, Le Minerale, Vit, Cleo, dan Nestle Pure Life sebagai lima merek utama pilihan mereka.

Pada kategori teh dalam kemasan, responden memilih Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, Frestea, Fruit Tea, dan Sosro. Sementara itu, di tengah maraknya tren minuman kekinian, responden memilih Chatime, Janji Jiwa, Es Teh, Kopi Kenangan, dan Haus sebagai gerai tempat membeli minuman teh kekinian.

Perilaku konsumen non-Muslim di bulan Ramadan
Selain responden Muslim, survei menunjukkan responden non-Muslim juga turut menunjukkan ketertarikan dalam berburu hidangan berbuka puasa. Sebanyak 51 persen responden mengatakan selalu ikut menikmati hidangan berbuka puasa dan 46 persen mengatakan kadang-kadang menikmati hidangan berbuka puasa.

Kolak (72 persen), gorengan (62 persen), dan kue tradisional (51 persen) menjadi menu makanan paling dicari, sementara aneka jus (53 persen), es cendol (51 persen), dan air kelapa (48 persen) merupakan minuman paling diburu responden non-Muslim. Sama seperti responden Muslim, yang non-Muslim juga berbelanja makanan dan minuman yang identik dengan Ramadan dari pedagang di sekitar rumah atau kantor, bazaar Ramadan, teman/tetangga/keluarga yang menjual menu berbuka puasa, atau aplikasi pesan makanan online.

Sebagai informasi, Populix adalah sebuah layanan survei konsumen berbasis digital. Populix memulai debut pada 2018 sebagai salah satu dari tujuh startup yang berpartisipasi dalam GnB Accelerator dan dinobatkan sebagai salah satu dari lima startup inovatif asal Indonesia. Hingga saat ini, Populix telah melakukan lebih dari 355 riset pasar dengan didukung lebih dari 145 bisnis dari berbagai sektor dan ukuran. Populix memiliki lebih dari 300.000 responden yang tersebar di lebih dari 300 kota dan kabupaten di Indonesia termasuk Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali, hingga Sorong.

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan untuk Jaga Kolesterol selama Ramadan

Berita terkait

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

4 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

6 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

6 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

7 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

8 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

11 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya