Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Gizi Ingatkan untuk Jaga Kolesterol selama Ramadan

Reporter

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol tinggi telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya Asia. Kolesterol diduga menjadi penyebab 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia, yang setengahnya hanya di wilayah Asia.

Spesialis gizi klinik dari RS Siloam Kebon Jeruk, Sheena R. Angelia, mengingatkan pentingnya menjaga kadar kolesterol saat berpuasa Ramadan dengan mengadopsi pola makan gizi seimbang. Menurut peraih spesialis gizi klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik saat berpuasa kemudian tanpa disadari melakukan pola makan yang kurang sehat dengan makanan berkolesterol tinggi saat berbuka puasa. Kombinasi dua hal tersebut tentu dapat berisiko terhadap kesehatan.

"Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya seperti makanan dan minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam. Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat,” tutur Sheena.

Berdasarkan riset yang terbit di jurnal Nature, 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda pada 1980-2018 memiliki kadar kolesterol tinggi. Dari 200 negara yang diuji, Indonesia berada di peringkat ke-37 dalam hal jumlah penduduk dengan penderita kolesterol tertinggi.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 6,3 persen penduduk berusia 15-34 tahun memiliki kolesterol tinggi. Jumlah tersebut diduga meningkat selama pandemi COVID-19 karena memicu kebiasaan rebahan dan kebiasaan lain yang mencirikan gaya hidup minim aktivitas fisik.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol, mulai dari mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat. Kemudian, kurangi konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol serta meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga 15-30 menit 3-5 kali seminggu secara rutin. Hindari merokok dan kelola stres dengan baik.

Selain itu, konsumsi plant stanol ester dalam jumlah memadai untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Untuk mendapatkan hasil efektif dalam menurunkan kolesterol, disarankan mengonsumsi 2-3 gram plant stanol setiap hari.

Sheena mengatakan stanol dan sterol adalah serat pangan yang terdapat dalam tumbuhan. Sayangnya, untuk mendapatkan 2-3 gram plant stanol setiap hari tidak mudah karena beberapa jenis sayur dan buah bahkan mengandung lebih sedikit plant stanol. Meski demikian, kini plant stanol ester bisa dikonsumsi dengan jumlah yang tepat dalam bentuk suplemen kesehatan yang bisa didapatkan di gerai-gerai ritel modern dan tradisional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa cara kerja plant stanol ester membantu menurunkan kadar kolesterol di tubuh. Pertama, di usus, plant stanol ester akan berkompetisi dengan kolesterol pada saat proses penyerapan kolesterol sehingga ketika kita mengonsumsi plant stanol ester, akan lebih sedikit kolesterol dari makanan yang diserap ke dalam sel usus.

Kedua, plant stanol ester membantu mengeluarkan kembali kolesterol ke rongga usus sehingga dapat dibuang melalui feses. Sedangkan yang masuk ke dalam pembuluh limfa akan dikirim ke organ hati. Ketiga, plant stanol ester meningkatkan kinerja media pembawa yang membantu pengeluaran kolesterol dari hati kembali ke usus.

Hasil dari serangkaian proses itulah yang membuat tubuh menyerap kolesterol dalam jumlah lebih sedikit. Namun, bukan hanya orang yang memiliki kolesterol tinggi yang membutuhkan plant stanol ester. Orang-orang yang memiliki kadar kolesterol normal juga perlu mengonsumsinya sebagai upaya pencegahan hiperkolesterolemia di kemudian hari.

Adapun, cara terbaik menangani kemungkinan peningkatan kadar kolesterol adalah dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin sehingga ketika kadar kolesterol di dalam tubuh meningkat dapat segera terdeteksi dan melakukan perubahan gaya hidup, khususnya pola makan dan aktivitas sehari-hari.

"Jadi, kita harus waspada karena siapapun bisa mengalami hiperkolesterolemia, meskipun awalnya tanpa gejala serius,” tambah Sheena.

Baca juga: 4 Akibat Kolesterol Tinggi Bukan Cuma Serangan Jantung

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Resep Mudah Membuat Bomboloni

13 jam lalu

Tordasil, sampo berbentuk bomboloni berwarna oranye yang terbuat dari ekstrak minyak biji pepaya. Sampo batangan ini karya lima mahasiswa Politeknik Negeri Malang atau Polinema, Jawa Timur. Dok. Tim Tordasil Polinema
Resep Mudah Membuat Bomboloni

Pembuatan bomboloni terbilang mudah karena menggunakan bahan-bahan yang gampang ditemukan. Berikut resep bomboloni yang bisa Anda coba di rumah.


Hindari Makanan dan Minuman Ini saat Perut Kosong

21 jam lalu

Ilustrasi jus buah (Pixabay.com)
Hindari Makanan dan Minuman Ini saat Perut Kosong

Sejumlah makanan ini bisa menimbulkan masalah pencernaan ketika dicerna dalam perut yang sudah lama tidak terisi makanan.


Panduan Belanja Bahan Makanan Sehat agar Pola Makan Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi wanita belanja bahan makanan di tengah pandemi. Freepik.com/Aleksandarlittlewolf
Panduan Belanja Bahan Makanan Sehat agar Pola Makan Terjaga

Berikut tips belanja bahan makanan sehat, termasuk cara memilih makanan bergizi serta membuat daftar belanja yang cerdas.


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

2 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


4 Manfaat Angkak Merah

2 hari lalu

Angkak merah. Shutterstock
4 Manfaat Angkak Merah

Angkak merah hasil fermentasi beras dengan ragi Monascus purpureus


Alami Hal Buruk di Tempat Makan, Ini 4 Cara Komplain ke Restoran

3 hari lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
Alami Hal Buruk di Tempat Makan, Ini 4 Cara Komplain ke Restoran

Keluhan pelanggan adalah hal yang wajar. Namun cara komplain ke restoran yang beretika tetap harus dilakukan


Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

3 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

Shokuiku bagian dari program pendidikan gizi sekolah umum di Jepang. Apa itu?


5 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Sendi

3 hari lalu

Ilustrasi radang sendi. Shutterstock
5 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Sendi

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kesehatan sendi, salah satunya dengan mencermati asupan nutrisi yang tepat.


Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

4 hari lalu

Kolesterol tinggi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

Orang yang memiliki kolesterol tinggi, dalam laman veywellhealth memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung.


Melon Pan Roti Manis Khas Jepang, Apakah Rasa Buah?

4 hari lalu

Melon Pan. shutterstock.com
Melon Pan Roti Manis Khas Jepang, Apakah Rasa Buah?

Meski bernama melon pan, namun rasanya tidak seperti buah tersebut