Pentingnya Rutin Cek Kesehatan di Masa Pandemi

Reporter

Antara

Senin, 4 April 2022 14:10 WIB

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)

TEMPO.CO, Jakarta - Cek kesehatan medik kini menjadi tren gaya hidup baru di masa pandemi COVID-19. Budiman Kharma, COO laboratorium klinik kesehatan Indolab, mengatakan kini banyak ditemui penyakit-penyakit yang tidak mengenal usia.

"Tidak jarang ditemui penyakit yang satu atau dua dekade lalu identik dengan penyakit pada orang tua, saat ini banyak terjadi pada dewasa muda, seperti stroke, gangguan jantung, gangguan ginjal, penyakit kanker, dan lainnya. Sekarang ini, banyak dewasa muda yang mengalami sindrom metabolik," kata Budiman.

Sindrom metabolik adalah kondisi yang menyebabkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh, dan kadar kolesterol yang tidak normal. Pemicunya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan yang kurang bernutrisi, kurang berolahraga atau kurang gerak, jarang terpapar sinar matahari pagi, sering begadang, kurang minum air putih dan serat, rokok dan alkohol, hingga risiko penyakit genetik yang acap kali diabaikan masyarakat.

Kesehatan yang sering kali terganggu akan menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu produktivitas seseorang dan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Pemeriksaan kesehatan berkala atau yang dikenal dengan medical check up memang belum menjadi budaya yang kental di Indonesia. Namun, perlu disadari dan dipahami bersama bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati adalah fakta yang tidak terbantahkan walau sering dianggap remeh.

Banyak orang yang merasa dirinya sehat-sehat saja dan tidak perlu melakukan pemeriksaan berkala sampai pada waktunya merasakan gejala sakit, baru kemudian memeriksakan diri ke dokter. Selain alasan tersebut, alasan yang biasanya mendasari kegundahan masyarakat adalah harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit dan tidak cukup waktu untuk memeriksakan diri karena terbentur aktivitas lain.

Advertising
Advertising

Tidak jarang, kasus penyakit berat yang ditemukan selalu sudah terlambat ditangani dan pada akhirnya akan memakan banyak biaya, waktu, dan tenaga untuk sembuh dibandingkan pengeluaran biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk cek medis secara rutin. Karena itu, penting imbauan cek medis bagi yang berusia 40 tahun ke atas demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Sejak pandemi, banyak sekali akses fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai guna mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia. Tidak hanya puskesmas, klinik kesehatan pun banyak ditemukan dan memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan.

Mayapada Healthcare melalui salah satu anak perusahaannya, Indolab, ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyadari pemeriksaan medis merupakan bagian dari gaya hidup sehat masa kini yang perlu diterapkan untuk dapat tetap memastikan kesehatan dan menghadirkan solusi untuk pemeriksaan berkala.

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung, 4 Cara Pencegahan Sakit Jantung

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Mahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

7 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Mahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

8 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

10 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

11 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

13 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar Kesehatan agar Tubuh Tetap Bugar usai Lebaran

18 hari lalu

Saran Pakar Kesehatan agar Tubuh Tetap Bugar usai Lebaran

Cek kesehatan rutin hingga mengelola stres jadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan dan kebugaran tubuh terjaga usai Lebaran.

Baca Selengkapnya

Lebaran Usai, Ini Tips Agar Kembali Bugar

18 hari lalu

Lebaran Usai, Ini Tips Agar Kembali Bugar

Cek kesehatan rutin hingga mengelola stres menjadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan tetap terjaga setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

19 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya