3 Tantangan yang Dialami Anak saat Belajar Daring, Pahami Durasi Konsentrasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 7 April 2022 08:08 WIB

Seorang murid mengikuti pelajaran bersama murid-murid lainnya secara daring memanfaatkan Aplikasi Zoom di sebuah rumah di El Masnou, Barcelona sebelah utara, Spanyol, 2 April 2020. Seperti di banyak lokasi di banyak negara lainnya, pembelajaran seperti itu dipilih selama wabah virus corona COVID-19. (ANTARA/ REUTERS/ Albert Gea/TM)

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi anak saat belajar daring. Orang tua sebaiknya menyikapi kondisi ini dengan bijaksana dan memberikan stimulasi yang sesuai.

"Bagi anak yang baru kelas satu sekolah dasar mungkin tidak menemui masalah ketika belajar baca tulis secara daring di rumah," kata Samanta dalam keterangan tertulis webinar Zenius bertema "Pentingnya #BelajarRasaMain untuk Anak". Namun ketika mulai naik kelas dan materi pelajaran semakin sulit, anak bisa jadi mengalami kesulitan.

Apabila kesulitan demi kesulitan itu berlarut dan tak kunjung terpecahkan, maka anak bisa mengalami demotivasi belajar. Ujung-ujungnya, timbul rasa malas karena rasa kompetensi anak menurun drastis.

Setidaknya terdapat tiga tantangan yang dirasakan oleh anak saat menjalani belajar daring:

  • Emosi dan motivasi yang menurun
    Mungkin pada awalnya anak merasa senang karena tidak perlu bangun sepagi biasanya dan bebas dari rutinitas yang harus dilalui setiap pagi. Namun lama-kelamaan, anak mulai merasa jenuh karena duduk di depan layar selama berjam-jam tanpa interaksi langsung dengan teman dan guru.

  • Durasi konsentrasi
    Para orang tua sebaiknya mengetahui dan memahami berapa lama durasi konsentrasi anak. Menurut Samanta, anak sekolah dasar kelas satu hingga kelas dua umumnya memiliki rentang konsentrasi selama 40 menit. Sedangkan, siswa kelas tiga ke atas memiliki rentang waktu konsentrasi 60 menit ke atas, bila dalam lingkungan belajar tatap muka.

  • Learning loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa
    Learning loss dapat terjadi karena berbagai faktor. Misalkan terjadi kendala teknis, seperti koneksi Internet yang buruk hingga kurangnya pendampingan orang tua.

Berikut solusi bagi orang tua untuk mengatasi berbagai tantangan belajar daring tersebut:

  • Memberikan bimbingan dan pengawasan secara bergantian
    Samanta mengatakan, penting bagi orang tua mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual. Sebab itu, orang tua juga mesti mendampingi dan mengawasi selama anak belajar daring.

    Untuk memudahkan penerapannya, aktris Puteri Indonesia 2004 Artika Sari Devi berada dalam satu ruangan yang sama dengan dua anaknya yang belajar daring. "Memang harus berjarak. Adiknya dengan saya di pojok sini, kakaknya di pojok sana," kata Artika.

  • Lebih sabar
    Belajar daring rentan membuat anak merasa jenuh. Sebab itu, orang tua perlu memberikan dukungan ekstra sembari membiasakan anak untuk disiplin. Orang tua sebaiknya menunjukkan sikap memahami perasaan anak. Ucapkan kalimat yang membangun dan menyemangati anak. Hindari kritik yang dapat melukai perasaan anak. "Orang tua harus bisa menahan diri. Memarahi anak dapat membuat motivasinya menurun drastis," ujar Samanta Elsener.

  • Ambil jeda dan melakukan aktivitas seru
    Ajak anak beristirahat sejenak setelah berjam-jam menghadap layar selama belajar daring. Di hari libur, buatlah aktivitias seru yang sesuai dengan minat anak agar mereka lebih semangat.

    Artika Sari Devi mencontohkan menggunakan waktu istirahat selama 30 menit untuk mengajak anaknya bergerak. Mereka melakukan olahraga ringan, seperti lompat tali atau memetik sayur di kebun untuk dimasak nantinya.

  • Dengar dan respons ucapan anak
    Samanta Elsener mengatakan, ada dua macam motivasi belajar, yakni motivasi belajar ekstrinsik dan intrinsik. "Anak-anak membutuhkan kedua motivasi belajar ini," katanya. Motivasi belajar intrinsik merujuk pada motivasi yang berasal dari dalam diri anak. Sedangkan, motivasi belajar ekstrinsik mengacu pada faktor dari luar, seperti peran orang tua.

    Untuk menguatkan motivasi belajar ekstrinsik, orang tua bisa bersikap sebagai teman pendengar bagi anak. Setelah anak belajar daring, tanyakanlah apa yang telah mereka pelajari, apa kesulitan yang mereka temui, atau hal apa yang menarik dari pembelajaran hari ini. Cobalah untuk ikut penasaran dan benar-benar mendengarkan apa yang anak ceritakan.

  • Belajar rasa bermain
    Dengan keterbatasan konsentrasi serta kejenuhan yang dialami anak, penting untuk membuat kondisi belajar yang membuat anak merasa senang. Salah satu yang dapat dilakukan orang tua, menurut Samanta, dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan seperti bermain.

Baca juga:
Tak Lolos SNMPTN Jawab 3 Pertanyaan Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 jam lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

19 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

6 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

7 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

8 hari lalu

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

Para Puteri Indonesia membuat kesaksian bagaimana mereka belajar kehidupan dan mendapat semangat dari Mooryati Soedibyo.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

8 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

9 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya