Pakar Jelaskan Kaitan Diet Detoks dan Puasa Intermitten

Reporter

Antara

Jumat, 8 April 2022 20:00 WIB

Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak detoks yang dirancang melalui puasa intermiten, yang berfokus pada pembatasan kalori dan suplemen nutrisi. Tidak seperti bentuk detoks lain, bukti menunjukkan puasa intermiten dapat menghasilkan beberapa manfaat, termasuk penurunan berat badan.

Beberapa bukti menunjukkan pendekatan diet ini dapat membantu melatih tubuh menggunakan keton dari lemak untuk energi, bukan glukosa. Perubahan ini dapat memicu kehilangan lemak. Bukti lain, seperti ulasan tahun 2017 tentang pendekatan diet yang berbeda, menunjukkan penurunan berat badan awal dimungkinkan tetapi manfaat jangka panjangnya tidak. Hal ini sangat memungkinkan untuk mendapatkan kembali berat badan awal sebab saat berada di luar jam batasan kalori detoks, Anda sangat mungkin memakan makanan sepuasnya.

Metode ini mungkin tidak selalu berhasil bagi semua orang. Anda harus berkonsultasi dengan dokter tentang tujuan pengelolaan berat badan dan menentukan apakah puasa intermiten dapat membantu mencapainya. Erin Stair, konsultan kesehatan dan penulis Food and Mood mengatakan kebanyakan orang tidak dapat mendefinisikan apa itu toksin, apalagi tahu mana yang harus coba dihilangkan dari tubuh. Namun, banyak yang memulai pembersihan menggunakan produk yang mengandung pencahar atau mengurangi kalori karena detoksifikasi terdengar lebih seksi daripada membuang kotoran.

Beberapa pasien Stair yang telah mengalami penurunan berat badan pada awal detoks terinspirasi untuk melanjutkan makan makanan yang lebih sehat setelah diet pembersihan selesai. Akan tetapi, metode ini memang tidak selalu berhasil dalam menurunkan berat badan. Pada ulasan tahun 2017, para peneliti mencatat detoks dan jus dapat menyebabkan penurunan berat badan di awal tetapi kemudian orang kemungkinan akan mendapatkan kembali berat badannya setelah menghentikan detoksifikasi.

Para ahli juga mengatakan lebih baik menghindari racun yang sudah pasti diketahui, seperti tembakau dan alkohol, sambil mempertahankan pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, dan minum air putih. Cara itu akan mendukung sistem detoksifikasi tubuh sendiri alih-alih mengandalkan diet ketat yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan jangka pendek daripada kebaikan yang bertahan lama.

Advertising
Advertising

Makanan yang dimakan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Menurut American Psychological Association (APA), semakin banyak penelitian menunjukkan nutrisi berperan penting dalam kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2020 melihat bagaimana diet mempengaruhi suasana hati, para peneliti menemukan bukti yang menunjukkan cara makan yang berbeda dapat mempengaruhi suasana hati.

Mereka mencatat diet Mediterania memberikan dukungan yang lebih baik untuk kesehatan mental daripada diet khas Barat yang mengandung lebih banyak makanan olahan. Peneliti juga menemukan makanan tertentu dapat mempengaruhi kadar gula, mikrobioma usus, dan respons kekebalan, yang semuanya dapat mempengaruhi suasana hati. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya menunjukkan bagaimana perubahan pola makan dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Baca juga: Mengenal Diet Detoks, Benarkah Bermanfaat bagi Tubuh?

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

3 jam lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

16 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

5 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

13 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

13 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya