Kenali 5 Risiko Sedot Lemak, dari Kulit Kendur hingga Masalah Jantung
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 10 April 2022 14:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedot lemak menjadi solusi yang tepat jika ingin mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Meski prosedur sedot lemak dinilai aman, namun terdapat risiko efek samping yang dapat muncul dari prosesnya.
Sedot lemak biasanya dilakukan untuk menghilangkan lemak yang tak bisa hilang dengan melakukan diet atau olahraga. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk membentuk kontur di bawah dagu, leher, pipi, lengan atas, payudara, perut, bokong, pinggul, paha, lutut, betis, dan area pergelangan kaki.
Meski menawarkan hasil yang bagus, namun sedot lemak merupakan prosedur bedah yang berisiko, dan mungkin melibatkan pemulihan yang menyakitkan. Mengutip dari laman Medline Plus, sedot lemak dapat menyebabkan komplikasi fatal yang serius atau jarang terjadi. Untuk itu, fikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.
Risiko Akibat Sedot Lemak
Mengutip dari laman Mayo Clinic, beberapa risiko yang timbul akibat sedot lemak yaitu:
1. Kulit kendur
Setelah melakukan sedot lemak, kulit akan tampak bergelombang. Hal ini karena penghilangan lemak yang tidak merata, elastisitas kulit yang buruk, dan penyembuhan yang tidak biasa. Perubahan kulit kendur ini bisa jadi permanen. Selain itu, kerusakan di bawah kulit dari tabung tipis (kanula) yang digunakan selama sedot lemak juga dapat membuat kulit tampak berbintik-bintik permanen.
2. Emboli lemak
Jika emboli lemak terjadi, hal ini harus segera ditangani karena kondisi medis yang bersifat darurat. Emboli lemak berbahaya karena potongan lemak yang kendur dapat terpecah dan terperangkap pada pembuluh darah. Akibatnya, penumpukan bisa terjadi dan lemak menumpuk di berbagai organ seperti paru-paru, bahkan otak.
3. Mati rasa
Kondisi mati rasa dapat terjadi pada sebagian area dimana prosedur sedot lemak dilakukan. Meskipun kondisi ini bersifat sementara, tetapi dapat berlanjut menjadi permanen jika terjadi kerusakan pada saraf. Selain itu, sedot lemak juga dapat menyebabkan iritasi pada saraf secara sementara.
4. Masalah pada organ tubuh
Munculnya berbagai masalah pada organ tubuh dapat terjadi akibat pergeseran dalam tingkat cairan ketika adanya cairan yang disuntik ke dalam, atau dihisap ke luar. Masalah atau gangguan tersebut dapat terjadi pada berbagai organ, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pasien.
5. Toksisitas lidokain
Lidokain adalah obat bius yang sering diberikan dengan cairan yang disuntikkan selama sedot lemak untuk membantu mengatasi rasa sakit. Meskipun aman, dalam keadaan yang jarang terjadi, toksisitas lidokain dapat menyebabkan masalah jantung dan sistem saraf pusat yang serius.
WINDA OKTAVIA
Baca: Perhatikan 3 Poin Penting ini Sebelum Sedot Lemak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.