Barang Koleksi, Bisakah Jadi Investasi?

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 15 April 2022 13:52 WIB

Elza Syarief dengan koleksi lukisannya di Elza Syarief Law Office, Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Barang khusus atau berharga yang dikumpulkan disebut koleksi. Bentuknya bisa berupa perangko, koin, mobil, lukisan, atau apapun yang punya nilai khusus. Barang koleksi juga dapat didefinisikan sebagai barang yang sekarang lebih berharga daripada saat dibeli.

Berinvestasi dalam barang koleksi adalah cara yang bagus untuk mendiversifikasi portofolio sambil juga memiliki hal-hal yang disukai. Dilansir dari Forbes tentunya dalam berinvestasi pada barang koleksi ada beberapa keuntungan dan juga kerugian. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian investasi barang koleksi.

Diversifikasi
Koleksi dapat memberikan diversifikasi portofolio karena banyak yang menyarankan untuk tidak menaruh telur pada satu keranjang saja.

Portabilitas
Koleksi adalah aset fisik. Anda dapat memegang koin koleksi langka. Selain itu, Anda juga dapat membawa dan menjual atau memperdagangkannya di mana saja di dunia.

Mengikuti gairah
Tidak seperti investasi saham atau obligasi, Anda dapat menikmati koleksi sambil menunggu nilainya dihargai. Anda bisa memajang lukisan langka di dinding atau mengendarai mobil antik di akhir pekan.

Advertising
Advertising

Menyenangkan
Tentunya para kolektor sejati menyukai mencari barang yang diinginkan. Rasa ini juga sama memuaskan ketika sudah memilikinya.

Akses yang mudah
Anda bisa mendapatkan barang koleksi, baik di toko lokal atau marketplace.

Kelemahan berinvestasi pada barang koleksi

Penipuan
Hal ini cukup riskan kecuali jika sudah ahli. Dalam industri ini, Anda dapat mengalami penipuan, pemalsuan, dan lain-lain.

Penjual yang menandai barang tertentu
Tidak seperti kolektor, sebagian besar penjual tidak memiliki kemewahan untuk membeli dan memegang barang yang nilainya mungkin tidak naik. Mereka perlu melakukan penjualan sehingga dapat membayar kelebihan biaya dan mengisi kembali persediaan.

Harga yang tidak akan sama
Saat membeli dan menjual barang koleksi, ada baiknya untuk melihat harga yang berlaku untuk barang serupa. Namun perlu diingat nantinya barang Anda tidak akan dihargai juga di rata-rata yang sama. Nilai koleksi sangat tergantung pada kondisi dan kelangkaan.

Kurangnya likuiditas
Koleksi sebagian besar tidak likuid karena dalam menguangkan tergantung pada kemampuan untuk menemukan pembeli yang membayar harga yang diminta.

Kerusakan dapat mengurangi nilai
Goresan, benturan, atau cacat apapun dapat menyebabkan barang koleksi yang dulu didambakan menurun nilainya atau menjadi tidak berharga. Untuk itu, Anda perlu menyimpan dengan baik atau mengasuransikan barang koleksi.

Tidak mendapatkan aliran pendapatan
Investasi seperti saham dan real estat dapat menghasilkan pendapatan dalam bentuk dividen atau pembayaran sewa bulanan sementara Anda menunggu nilainya naik. Namun, hal ini berbeda pada barang koleksi.

Baca juga: Trik agar Melakukan Hobi di Rumah Semakin Menyenangkan

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

17 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

6 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya