Leptospirosis Kerap Muncul di Musim Hujan, Hati-hati Tertular

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 23 April 2022 14:14 WIB

Ilustrasi tikus. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Leptospirosis adalah penyakit berbahaya yang menyebar dari hewan ke manusia. Penyakit ini ditularkan oleh adanya infeksi bakteri Leptospira. Kencing hewan seperti tikus, sebagaimana yang dilaporkan Badan Perlindungan Kesehatan Inggris (UKHSA), menjadi sumber infeksi utama dari penyakit Leptospirosis.

Berdasarkan laporan UKHSA, dalam setahun sedikitnya terdapat 40 kasus Leptospirosis di Inggris dan Wales. Statistik ini jauh lebih kecil ketimbang di Australia yang mana pada 2005 silam tercatat ada 141 kasus. Ini terjadi, sebab penyebaran Leptospirosis cenderung lebih masif berada di negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

Salah satu jenis penyakit yang sering muncul saat musim hujan ialah leptospirosis. Melansir dari Petunjuk Teknis Pengendalian Leptospirosis Cetakan Ke-3 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017, leptospirosis adalah jenis penyakit menular dari binatang ke manusia atau sebaliknya yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari genus leptospira yang berbentuk spiral.

Penularan Leptospirosis

Kencing tikus ataupun kotoran hewan ternak lainnya yang terInfeksi oleh bakteri Leptospira, mengutip situs betterhealth.vic.gov.au, menular ke tubuh manusia melalui tiga rute utama:

  1. Kontak Langsung – Bakteri Leptospira bisa masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit, misalnya luka terbuka yang terkena air atau tanah yang terkontaminasi kencing tikus.
  2. Makan dan Minum – Misalnya, saat manusia mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Leptospira dari kencing tikus. Atau bisa juga dari kebiasaan malas cuci tangan sebelum makan.
  3. Inhalasi – Misalnya, menghirup aerosol kencing dari tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira.
Advertising
Advertising

Gejala Penyakit Leptospirosis

Melansir WebMD, gejala penyakit Leptospirosis biasanya muncul dalam waktu 5 sampai 14 hari setelah terinfeksi bakteri Leptospira. Namun, gejala ini dapat berkembang dari 2 hingga 30 setelah infeksi, dengan rata-rata 10 hari setelah paparan awal.

Dalam kebanyakan kasus, gejala awal Leptospirosis mirip dengan penyakit flu seperti pada umumnya. Misalnya, berupa demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, kehilangan nafsu makan, bahkan timbulnya sejumlah ruam di kulit. Gejala lebih lanjut dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan.

Pengobatan Leptospirosis

Sebagian besar kasus penyakit Leptospirosis ringan, akan sembuh dengan sendirinya. Namun, seperti dikutip dari Healthline, apabila sudah menunjukkan gejala Leptospirosis parah, dapat menyebabkan risiko gagal ginjal, gagal hati, atau gagal jantung. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengakibatkan kematian.

Melansir sumber yang sama, upaya pengobatan yang paling ideal adalah dirawat atau diperiksa ke rumah sakit dengan penanganan dokter yang memadai. Di rumah sakit, pasien akan menerima antibiotik secara intravena. Ini akan membantu membersihkan infeksi bakteri. Penisilin dan doksisiklin adalah dua antibiotik yang sering dipakai.

HARIS SETYAWAN

Baca: Selain DB Waspadai Leptospirosis pada Musim Pancaroba

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

5 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

5 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

35 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

35 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

39 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

44 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya