Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Berisiko Tinggi

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 29 April 2022 11:55 WIB

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang punya kebiasaan mengelola keuangan dengan risiko tinggi. Hanya karena terbiasa, bukan berarti kebiasaan tersebut baik.

Dilansir dari Gobankingrates, hal ini bisa terjadi ketika berinvestasi, menabung, atau membelanjakan sesuatu. Anda bisa saja tidak menyadarinya atau sudah mengetahui namun sulit diubah. Berikut beberapa kesalahan mengelola keuangan yang dianggap normal namun berbahaya.

Tidak mengikuti anggaran dasar
Pada 2020, sebuah survei dari Intuit/Mint menemukan 65 persen orang tidak tahu berapa banyak uang yang telah dihabiskan sebulan sebelumnya. Untuk itu, Anda harus mengetahui berapa banyak uang yang dihasilkan, dibelanjakan, sektor apa yang paling banyak menghasilkan uang dan lainnya.

Mengabaikan utang
Banyak orang masih mengabaikan utang hampir sepanjang tahun. Untuk itu, Anda perlu memperhatikannya, terutama skor kredit.

Ada saldo di kartu kredit
Menurut Lending Tree, lebih dari setengah pengguna kartu kredit di Amerika Serikat memiliki saldo di akun mereka. Namun, nyatanya hal inilah yang bank ingin mereka lakukan. Ketika membayar saldo tagihan secara penuh setiap bulan, Anda hanya membayar sebanyak yang diperlukan untuk menutupi pembelian. Jika tidak membayar seluruh transaksi dan menyisakan saldo, di sisi lain, bank akan menekan dengan biaya keuangan.

Advertising
Advertising

Mengotomatiskan tagihan
Pembayaran tagihan otomatis akan membuatnya mudah kehilangan jejak dari apa yang dibayar dan kepada siapa. Hal ini akan menjadi kesalahan, terutama jika berlangganan pada aplikasi yang sudah tidak gunakan kembali.

Membiarkan algoritma memilih investasi
Perlu diketahui, menurut Forbes, robo-advisor menghilangkan emosi manusia, bias manusia dan, oleh karena itu, kesalahan manusia. Ketika algoritma melakukan investasi pasif atas nama Anda, Anda tidak hanya menghilangkan kesalahan manusia, tetapi juga perspektif manusia.

Berinvestasi untuk cepat kaya
Investasi sering dianggap sebagai salah satu cara yang cepat untuk menggapai kesuksesan. Padahal, menurut Teachers Insurance and Annuity Association of America-College Retirement Equities Fund (TIAA), cara paling pasti untuk membangun kekayaan adalah dengan berinvestasi secara perlahan dan mantap.

Tidak memanfaatkan reward kartu kredit
Jika memiliki kartu kredit dan tidak menggunakan poin reward, maka Anda juga bisa saja membayar lebih untuk barang-barang yang dibeli setiap hari.

Tidak berkomunikasi dengan mitra tentang uang
Diskusi yang jujur dan terbuka tentang uang dapat meningkatkan hubungan. Namun, Anda tidak boleh terlalu mengharapkan kemitraan pribadi apapun dalam jangka panjang.

Menghabiskan uang seperti pada 2019
Pada 2020 dan 2021, orang-orang dan lintas tingkat pendapatan menghabiskan lebih sedikit uang dan menabung lebih banyak. Anda dapat mempertahankan perilaku ini.

Baca juga: Kiat Mengelola Keuangan di Usia Paruh Baya

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

6 jam lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

7 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

7 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya