WHO Menemukan Kasus Hepatitis Berat yang Misterius, Berisiko Transplantasi Hati

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 1 Mei 2022 13:06 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - World Health Organization atau WHO melaporkan setidaknya 169 kasus hepatitis yang belum jelas penyebabnya di sejumlah negara pada 23 April 2022. Kemudian ada laporan 12 negara di Eropa yang menemukan kejadian ini, juga kasus di Israel, dan Jepang.

Penyakit hepatitis merupakan kondisi peradangan hati atau liver. Penyebabnya antara lain infeksi virus, bahan kimia, penyalahgunaan obat, efek dari pengobatan tertentu, dan gangguan kekebalan tubuh.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, jika memperhatikan sebaran penyakit hepatitis misterius yang menyasar anak-anak ini, maka kasusnya sudah lintas benua. "Pada 28 April 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa atau European Centers for Disease Control menyampaikan perkembangan terakhir di sana," kata Tjandra Yoga.

Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini, European CDC masih melakukan penelitian laboratorik dan epidemiologik untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. "Sejauh ini, patogen yang paling banyak ditemukan pada pasiennya adalah adenovirus dan SARS-CoV-2," katanya.

Di Inggris, sebanyak 75,5 persen kasus hepatitis ini positif adenovirus dan pemeriksaan sub-tipe pada sebelas kasus menunjukkan adenovirus tipe 41F. "Jenisnya sama dengan yang dilaporkan di Amerika," ucapnya. Data penelitian epidemiologi awal belum menunjukkan secara jelas dari mana sumber penular utama. Dengan begitu, belum pasti apakah penyakit hepatitis ini berhubungan dengan makanan, obat, atau toksin.

Advertising
Advertising

Tjandra Yoga Aditama menambahkan, kasus hepatitis yang terjadi saat ini sangat jarang dan belum jelas ada tidaknya kemungkinan menular antar-manusia. "Karena dapat mengakibatkan kegagalan hati akut atau acute liver failure dan bahkan ada pasien yang membutuhkan transplantasi hati, maka E-CDC menyatakan potensi dampak penyakit hepatitis ini tinggi dan disebut sebagai public health event of concern," ujarnya.

Baca juga:
Kenali Penyebab dan Gejala Hepatitis Akut pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

1 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

3 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

6 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

8 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

10 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

13 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

16 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya