Apakah Daging Hewan yang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku Aman Dikonsumsi?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 13 Mei 2022 09:50 WIB

Petugas memeriksa kesehatan gigi dan mulut ternak sapi di salah satu sentra penggemukan ternak sapi di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, 23 Juli 2020. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan ternak sapi maupun kambing yang diperjualbelikan untuk hewan kurban pada Idul Adha nanti dalam kondisi sehat, layak disembelih dan tidak memiliki penyakit bawaan yang bisa menular pada manusia. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan daging hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK masih bisa dikonsumsi. "Daging yang terkena, dengan prosedur tertentu dengan pendekatan teknis dan lain-lain, masih bisa atau masih aman dikonsumsi oleh manusia," kata Syahrul dalam konferensi pers virtual seperti dikutip Tempo, Rabu, 11 Mei 2022.

Menurut dia, daging yang tidak boleh dikonsumsi adalah yang berada di tempat-tempat yang langsung terkena PMK, misal organ-organ kaki yang harus diamputasi, jeroan, mulut, terkait bibir, dan lidah. "Cuma itu yang memang tidak direkomendasi, tapi yang lain masih direkomendasikan (untuk dimakan)," kata dia.

Dilansir dari Antara, pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Mustofa Helmi, mengatakan daging sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) aman untuk dikonsumsi asalkan melalui proses pelayuan terlebih dahulu. "Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan PH dari daging," ujarnya.

Menurut Mustofa, dalam proses pelayuan akan terjadi enziminasi secara otomatis yang akan mampu menurunkan kontaminasi dari virus PMK. "Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," katanya.

Dilansir dari Bisnis, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, juga meminta masyarakat tidak panik menyikapi PMK karena virus ini tidak menular ke manusia, sedangkan ternak yang terjangkit bisa disembuhkan.

Advertising
Advertising

Mustofa juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, virus PMK merupakan suatu virus jika menyerang hewan sapi dapat sembuh sendiri, yakni saat hari ke-14 sampai 21 terlewati akan terjadi tingkat kebaikan kesembuhan. "Sudah sembuh sudah membaik. Jadi, tingkat mortalitas sangat rendah untuk sapi dewasa," katanya.

Hal itu berbeda jika PMK menyerang anak sapi yang usianya enam bulan karena tingkat mortalitasnya (kematian) sangat tinggi, yakni mencapai 50-60 persen. "Ini disebabkan karena virus pada anak sapi tidak hanya menyerang teracak kaki, tetapi mampu menembus miocardium otot jantung dari anak sapi, sehingga jika anak sapi mati terdapat bercak pada jantungnya," kata dia.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Penyakit Mulut Kuku Tidak Berbahaya Bagi Manusia

Berita terkait

Daging Sapi Mencapai Rp 150 Ribu, Menteri Perdagangan: Padahal sudah Bebas Impor

17 hari lalu

Daging Sapi Mencapai Rp 150 Ribu, Menteri Perdagangan: Padahal sudah Bebas Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi harga daging sapi yang mencapai Rp 150.000 per kilogram pada H-1 Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

8 Ragam Hidangan Lebaran dari Daging Sapi Bercita Rasa Manis

17 hari lalu

8 Ragam Hidangan Lebaran dari Daging Sapi Bercita Rasa Manis

Salah satu olahan yang biasanya dibuat menjadi menu hidangan lebaran adalah daging sapi. Selain dapat dioalah menjadi rendang dan gulai.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

18 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

19 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

21 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

21 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

26 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya