Mengenal Thalassemia, Penyakit Keturunan Kelainan Darah

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 15 Mei 2022 14:07 WIB

Anak penderita Thalasemia. TEMPO/Ken Arini Y.

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit thalassemia dikabarkan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data WHO yang dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, terdapat sekitar 7-8 persen orang membawa gen kelainan dalam darah. Terutama pada daerah yang disebut thalassemia belt yang mencakup wilayah Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika sub-sahara dan Mediterania termasuk Indonesia. Di Indonesia, per Juni 2021 terdapat 10.973 kasus.

Mengutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), thalassemia merupakan kelainan darah yang diturunkan oleh orang tua pada anak melalui gen akibat tubuh tidak dapat memproduksi protein (hemoglobin). Hemoglobin tersebut merupakan bagian terpenting sel darah, di mana sel darah tidak dapat berfungsi dengan maksimal dan hanya bertahan dalam waktu singkat jika tidak terdapat hemoglobin yang cukup.

Sel darah berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh sel tubuh untuk makanan sel. Jika hemoglobin kurang, sel darah juga tidak maksimal dalam mengedarkan oksigen sehingga seseorang mudah merasa lelah, lemas, lelah dan sesak napas atau disebut dengan anemia. Penderita thalassemia juga kemungkinan mengalami anemia ringan hingga berat. Anemia berat juga memungkinkan untuk merusak organ dan menyebabkan kematian.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, thalassemia tidak dapat menular karena diturunkan melalui genetik baik oleh pembawa sifat maupun bergejala. Sebab tidak terlihat dan memerlukan tes darah untuk melihat kadar hemoglobin sehingga perlu untuk mengetahui tanda dan gejalanya.

Untuk mengetahui seseorang mengidap thalassemia atau tidak, dilansir dari situs resemi Kemenkes, yaitu memiliki riwayat keluarga dengan thalassemia atau transfusi berulang. Untuk gejalanya bervariasi berdasarkan jenisnya, namun yang paling umum ditemui adalah pucat dan lemas karena anemia.

Advertising
Advertising

Thalasaemia terbagi menjadi tiga jenis, yakni thalassemia minor/trait/pembawa sifat, thalassemia intermedia dan thalassemia mayor.

1. Thalasaemia Mayor

Thalasaemia jenis ini umumnya diketahui sejak bayi, dengan gejala tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit. Pasien thalassemia mayor membutuhkan transfusi darah seumur hidup setiap 2-4 minggu sekali.

2. Thalasaemia Intermedia

Biasanya thalassemia intermedia baru dapat terdiagnosis pada anak dengan usia cukup besar dan biasanya tidak membutuhkan transfusi darah rutin.

3. Thalasaemia minor

Thalasaemia ini juga disebut dengan trait atau pembawa sifat. Thalasaemia minor biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit dibawah normal.

Untuk mendeteksi thalassemia minor perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb yang rendah, kadar MCV, dan MCH yang rendah serta hasil analisa Hb yang abnormal. Selain itu, perlu pemeriksaan genetik dilakukan melalui pemeriksaan DNA dengan orang tua.

Di Indonesia, Kemenkes mencegah dengan melakukan deteksi dini yang bertujuan bertujuan mengidentifikasi pembawa sifat thalassemia agar tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat.

TATA FERLIANA

Baca juga: Cara Mendeteksi Thalassemia yang Sering Tak Bergejala

Berita terkait

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

1 jam lalu

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

Kemenkes menyebut alokasi anggaran untuk operasional internet Starlink di sejumlah puskesmas di Indonesia bersumber Bantuan Operasional Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sediakan Akses Internet Melalui Starlink untuk Puskesmas Terpencil dan Terluar

1 jam lalu

Kemenkes Sediakan Akses Internet Melalui Starlink untuk Puskesmas Terpencil dan Terluar

Kemenkes menjalin kerja sama dengan Starlink untuk penyediaan akses internet seluruh puskesmas di daerah terpencil.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

21 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

1 hari lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

2 hari lalu

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

Sistem kelas 1-3 BPJS Kesehatan diganti jadi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

5 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

5 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

9 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

9 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya