Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan: Uangmu Uangku, Uangku Uangku?

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 17 Mei 2022 11:28 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu persoalan rumah tangga yang cukup pelik adalah bagaimana cara mengelola keuangan. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda saat memegang uang, terutama dalam jumlah banyak. Apakah kamu dan pasangan punya kesepakatan tertentu dalam mengelola keuangan?

Mitra pendiri sebuah perusahaan konsultan keuangan, Sun Group Wealth Partners, Winnie Sun menyarankan setiap pasangan berkompromi soal bagaimana mengelola keuangan sebelum menikah. Terutama di awal menjalin hubungan, urusan uang bisa menjadi tantangan yang pelik bagi pasangan pengantin baru.

"Keuangan menjadi salah satu isu yang menantang dalam pernikahan karena umumnya orang tidak biasa bicara terbuka tentang uang," kata Winne Sun. Penasihat keuangan dari Amerika Serikat ini menuturkan, jarang ada pasangan yang memiliki prinsip yang sama tentang uang. Dalam banyak kasus, salah satu pasangan menjadi pemboros, sementara pasangan yang satu lagi rajin menabung.

Winnie Sun menjelaskan, ada banyak unsur yang membentuk karakter seseorang dalam mengelola keuangan. Di antaranya lingkungan tentang orang tersebut dibesarkan, berapa banyak pendapatannya, apa tujuan keuangan, cita-cita di masa depan, dan banyak lagi. Lantas selama menjalani pernikahan, semua itu berbenturan dengan kebutuhan pokok, seperti membayar cicilan rumah, mobil, makan dan minum, menabung, hingga bepergian.

"Uang adalah persoalan yang sangat pribadi," kata Winnie Sun. Ketika seorang penasihat finansial bertanya bagaimana pasangan mengelola keuangan mereka, tak sedikit yang merasa takut dihakimi, malu karena punya utang, merasa minder karena penghasilan yang kecil, kekhawatiran tidak dapat menabung, dan banyak lagi.

Advertising
Advertising

Winnie Sun melanjutkan, sejatinya pernikahan mampu membebaskan pasangan dari masalah keuangan. Asalkan, menurut dia, kedua pihak saling terbuka dan memiliki visi yang sama. "Pernikahan bisa menjadi kunci membuka peningkatan finansial jika pasangan bekerja sama dalam melaksanakan rencana pengelolaan keuangan untuk masa depan bersama," ujarnya.

Berikut tips mengelola keuangan bersama pasangan:

Tetapkan tujuan janga pendek dan jangka panjang

Buat peta manajemen keuangan bersama pasangan. Lalu, tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Apa-apa saja yang ingin dicapai. Tujuan jangka pendek misalkan membeli perabot rumah tangga, perbaikan beberapa sudut rumah, kebutuhan rekreasi yang tidak perlu alokasi khusus, dan sebagainya.

Sementara tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, tabungan pensiun, tabungan pendidikan anak, dan sebagainya. Buat jangka waktu pemenuhan target jangka pendek dan jangka panjang. Contoh, menyisihkan berapa persen dari pendapatan selama enam bulan untuk membeli perabot rumah. Dengan begitu, kamu dan pasangan punya tujuan konkret dengan perkiraan waktu yang tepat.

Pakem kalkulasi

Tak peduli besar atau kecil pendapatan yang diperoleh, pakem dalam mengkalkulasi kebuthan finansial adalah berapa pendapatan rata-rata dan pengeluaran rutin. "Ingat, membuat anggaran untuk mengelola keuangan tidak harus rumit," ujar Winnie Sun. Jika masih bingung, terapkan porsi 50:30:20. Separuh dari pendapatan bulanan untuk pengeluaran rutin, seperti pemenuhan makanan dan minum, membayar cicilan rumah, angsuran mobil, dan lainnya. Sebanyak 30 persen untuk hobi, makan di luar atau rekreasi, dan belanja kebutuhan sekunder. Sisanya, 20 persen untuk tabungan.

Terbuka dan transparan

Winnie Sun mengatakan, hindari kisruh mengelola keuangan dalam pernikahan dengan membangun kepercayaan finansial. Caranya, bersikap transparan, terbuka untuk berbagai keperluan, beri tahu dan ingatkan pasangan tentang komitmen finansial yang telah kalian sepakati. Hindari percakapan yang memicu gesekan keuangan, misalkan membicarakan tagihan saat jatuh tempo atau memenuhi kebutuhan keluarga besar yang masuk ke anggaran rutin.

Apabila pasangan sama-sama bekerja, pastikan ada kesepakatan tentang bagaimana masing-masing individu mengelola keuangan. Apakah memungkinkan menerapkan prinsip "uangmu uangku, uangku uangku", "saling menopang dan mengisi", atau ada kesepakatan angka yang rigid di antara pasangan.

Jangan mentang-mentang

Setiap pasangan adalah satu tim yang sama. Winnie Sun mengingatkan agar tidak mengedepankan ego salah satu pasangan. Misalkan pasangan yang mencari uang merasa superior ketimbang yang mengelola keuangan rumah tangga. Begitu juga jika keduanya bekerja, maka jangan ada yang merasa lebih menghasilkan ketimbang yang lain.

"Ini bukan kompetisi. Ini adalah kesempatan untuk membangun sesuatu yang lebih baik bagi pasangan," kata Winnie Sun. Kesepakatan dalam mengelola keuangan juga bisa dikompromikan lagi, sesuai dengan target yang ingin dicapai. "Mengelola keuangan bersama pasangan adalah kerja tim. Ketika bekerja sama dan berhasil mencapai tujuan, maka kalian menang bersama pula."

FADHILAH PRILIA | BRIDES

Baca juga:
Jaga Keuangan Keluarga kala Pendapatan Berkurang dengan Cara Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

5 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

2 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

4 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

6 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

7 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

9 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

10 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

11 hari lalu

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.

Baca Selengkapnya