Ini Penyebab Alergi Debu, Begini Cara Mengatasinya

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Mei 2022 13:15 WIB

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, debu merupakan salah satu sumber alergen atau penyebab alergi. Alergi debu merupakan reaksi alergi terhadap serangga kecil yang berkembangbiak di dalam debu, sehingga alergi ini juga disebut sebagai alergi tungau debu. Jenis tungau ini biasanya memakan sel-sel kulit mati di alat-alat perabot rumah, seperti meja, tempat tidur, dan karpet.

Tungau atau serangga kecil penyebab alergi debu merupakan jenis tungau yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Tungau jenis ini juga menyerap kelembapan dari atmosfer. Tempat yang lembab dan hangat menjadi sarang perkembangbiakkan jenis tungau ini.

Pada umumnya, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan penyebab alergi (alergen), begitupula dengan alergi debu. Dikutip dari webmd.com, sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan zat asing seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu penyebabalergi debu.

Ketika seseorang memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Ketika tubuh bersentuhan dengan alergen, sistem kekebalan tubuh menghasilkan respons peradangan di saluran hidung atau paru-paru. Paparan alergen yang berkepanjangan atau teratur dapat menyebabkan peradangan (kronis) yang sedang berlangsung, seperti gangguan pernapasan.

Melansir mayoclinic.org, seseorang yang mengidap alergi debu akan mengalami beberapa gejala. Tanda-tanda alergi ini seperti demam, bersin, mata gatal, batuk, dan pilek. Dalam beberapa kasus, alergi debu juga disertai gangguan pernapasan, seperti asma, mengi, dan kesultan bernapas. Apabila gejala-gejala tersebut berlangsung secara terus-menerus, alergi debu yang dialami telah memasuki kategori yang parah.

Advertising
Advertising

Bagi para penderita alergi debu, strategi terbaik adalah dengan menghindari terkena atau kontak dengan tungau atau debu. Dilansir dari acaai.org, disarankan untuk selalu menjaga kebersihan perabotan rumah dan gunakan pendingin ruangan atau dehumidifier untuk menurunkan kelembapan suhu ruangan.

Alergi debu bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotik atau diresepkan dokter. Antihistamin merupakan jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala alergi debu seperti gatal, bersin, dan mata berair. Jenis obat dekongestan meredakan atau menghilangkan sumbatan pada hidung.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Kok, Ada Orang Alergi Debu, Bagaimana Ceritanya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

1 hari lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

6 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

11 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

13 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

14 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

23 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

23 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya