The Body Shop Kampanye Be Seen Be Heard, Ajak Generasi Muda Berani Bersuara

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 25 Mei 2022 21:33 WIB

(dari kiri) Pengusaha Samson Itodo; aktivis politik dan penulis Inggris, Gina Martin, Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda, Jayathma Wickramanayake; dan pemain bisbol Chris Davis dalam peluncuran kampanye global "Be Seen Be Heard". The Body Shop bekerja sama dengan Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda mengajak generasi muda agar ambil bagian dalam berbagai isu publik di Kantor Pusat PBB New York City, Amerika Serikat pada Rabu, 11 Mei 2022. Dok. Joel Sheakoski, Joel S Photo

TEMPO.CO, Jakarta - The Body Shop dan Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda meluncurkan kampenye global "Be Seen Be Heard" di Kantor Pusat PBB New York City, Amerika Serikat pada Rabu, 11 Mei 2022. Kampanye tersebut mendorong generasi muda agar lebih percaya diri dalam menyampaikan gagasan mereka terhadap isu yang berhubungan dengan kepentingan publik.

Chief Executive Officer atau CEO The Body Shop, David Boynton mengatakan, anak muda harus ambil bagian dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi belakangan ini. "Riset kami menunjukkan, mayoritas generasi muda positif terhadap masa depan dan kita perlu mendengarkan ide-ide mereka," kata David Boynton.

Survei yang dimaksud David Boynton adalah riset global "Be Seen Be Heard" pada Desember 2021. Survei ini melibatkan 27.043 orang dengan berbagai rentang usia, termasuk 14.160 orang yang berumur 15 hingga 30 tahun di 26 negara. Hasil survei menunjukkan, 82 persen responden setuju bahwa sistem politik membutuhkan reformasi yang drastis agar sesuai untuk kebutuhan masa depan.

Sebanyak 84 persen responden menilai para politikus hanya mementingkan diri sendiri, dan 75 persen responden juga menganggap para politikus korupsi. Tiga perempat orang di bawah usia 30 tahun merasa politikus dan para pemimpin bisnis telah membuat kekacauan bagi manusia dan planet Bumi.

Sebanyak delapan dari sepuluh orang di seluruh kelompok usia percaya bahwa usia ideal untuk memilih dalam pemilu atau usia hak pilih adalah 16 ke 18 tahun. Meski begitu, pada sebagian besar negara, yang memiliki hak pilih adalah mereka yang berumur lebih dari 18 tahun.

Advertising
Advertising

Sepertiga responden yang berusia di bawah 30 tahun menganggap perlu lebih banyak kesempatan bagi generasi muda untuk bersuara demi membuat perubahan, terutama pada sistem politik. Untuk diketahui, hampir setengah populasi dunia berusia di bawah 30 tahun, namun hanya 2,6 persen saja dari mereka yang duduk di parlemen di berbagai negara.

Usia rata-rata pemimpin dunia sekarang adalah 62 tahun. Dari semua parlemen di dunia, 37 persen sama sekali tidak memiliki satupun wakil rakyat yang berumur kurang dari 30 tahun dan kurang dari 1 persen anggota parlemen muda perempuan.

Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda, Jayathma Wickramanayake mengatakan, kesenjangan kekuasaan, pengaruh, dan kepercayaan antar-generasi menjadi salah satu tantangan terbesar untuk membuka pintu bagi anak muda dalam menyampaikan sikap mereka. Padahal sebagian generasi muda sudah melakukan berbagai kegiatan yang konkret di banyak sektor, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Ini membuktikan bahwa anak muda sangat peduli terhadap perubahan yang transformatif untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara, adil, dan berkelanjutan," kata Jayathma Wickramanayake. "Partisipasi adalah hak. Dan kurangnya keterwakilan generasi muda di lembaga pengambil keputusan memicu ketidakpercayaan yang semakin mendalam pada institusi politik."

Direktur Eksekutif Organisasi Not Too Young To Run yang berbasis di Afrika, Samson Itodo mengatakan, penting untuk mendekatkan isu-isu politik kepada generasi muda. "Supaya tiada lagi stigma kalau politik itu mengerikan," ujarnya. Langkah awal dari partisipasti politik adalah menyampaikan gagasan terhadap persoalan publik. "Semua itu berasal dari suaramu. Suaramu adalah kekuatanmu."

Berikut poin-poin penting dalam kampanye "Be Seen Be Heard":

  • Menurunkan usia pemilih
  • Meningkatkan keterwakilan formal generasi muda di tingkat lokal, parlemen, maupun komite
  • Menyingkirkan berbagai hambatan bagi kaum muda untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di sektor publik
  • Menyederhanakan proses registrasi bagi pemilih pemula
  • Meningkatkan ketrampilan kepemimpinan generasi muda

Untuk mengikuti kampanye tersebut, masyarakat dapat bergabung dengan organisasi-organisasi non-pemerintah yang fokus pada kepemimpinan generasi muda atau melalui petisi, dan berbagai kegiatan lainnya. Gerakan ini diluncurkan secara global pada Mei 2022 dan berlangsung hingga pertengahan 2025.

WIBI PUTRI R | RINI K

Baca juga:
Cara The Body Shop Indonesia Mengurangi Sampah Plastik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

6 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

9 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

11 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

17 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

23 hari lalu

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

25 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya

Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

35 hari lalu

Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

Daftar pada usia dini belum tentu berangkat di usia tua. Perbankan didorong untuk kreatif dan inovatif untuk memudahkan anak-anak muda bisa melakukan financial planning

Baca Selengkapnya

Buka Bersama Humanies, Anies Puji Partisipasi Aktif Anak Muda dalam Politik

35 hari lalu

Buka Bersama Humanies, Anies Puji Partisipasi Aktif Anak Muda dalam Politik

Anies mengapresiasi semangat yang dibawa oleh Humanies karena berhasil mentransformasikan proses politik menjadi lebih menyenangkan.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

38 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Politik Indonesia

41 hari lalu

Dagang Sapi Politik Indonesia

Politik Indonesia tak kunjung lepas dari "politik dagang sapi"-istilah bagi-bagi kekuasaan di kalangan elite partai melalui kursi kabinet.

Baca Selengkapnya